Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Mantan Kuasa Hukum Bharada E atau Richad Eliezer, Deolipa Yumara, mengatakan bahwa mantan kliennya ini berada didalam tekanan saat menulis pencabutan surat kuasa terhadap dirinya.
Seperti diketahui, Deolipa sudah tak lagi menjadi pengacara Bharasa E tertanggal 10 Agustus 2022 lalu.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJakarta, 14 Juli 2022, menurutnya, ada semacam kode yang diberikan Richard padanya dala surat penghentian ini.
"Gak ada ini bukan pemalsuan dokumen. Tapi ada orang yg mengintervensi atau menyuruh sehingga dia mencabut kuasa," ujar Deolipa di kediamannya kawasan Pancoran Mas, Kota Depok, Sabtu (13/8/2022).
Pada beberapa surat sebelumnya, Richard selalu membuatnya menggunakan tulisan tangan diserta tanggal, hari, jam, hingga menit saat penulisan.
Namun demikian, surat penghentian tersebut ditulis menggunakan mesin alias diketik.
"Dia ngasih kode ke saya nih, kodenya jam tanggal dan tulisan tangan. Bahwasanya itu dia di bawah tekanan," bebernya.
"Kalau tulisan tangan dan tanggal itu berarti dia, tapi kalau gak tulisan tangan dan gak ada tanggal serta jam itu artinya terpaksa, dibawah tekanan, atau ada intervensi," timpalnya menegaskan.
Lebih lanjut, ada perbedaan tanda tangan dalam surat penghentian kuasa yang diterimanya.
Baca Juga: Cukup Spesial, Berikut Arti Kedutan di Kaki Menurut Primbon Jawa, Konon Pertanda Datangnya Berkah