Lanjut dijelaskan Zulfikar, usai bersenggolan lawan bermain bola anak korban langsung mengejar dan diduga untuk berbalas dendam.
"Udah selesai bermain, anak saya udah mencoba meminta maaf tapi beberapa lawan bermain bolanya langsung mengejar dan anak saya dan beberapa temannya langsung lari karena takut diserang," ungkapnya.
Esok harinya pada Sabtu (13/08/2022) sejumlah remaja sudah menunggu tepat didepan sekolah anak korban dan langsung menyerang dan mengeroyok.
"Pas sabtunya besok, lawan main bolanya itu udah ramai kali menunggu di halaman kampus UISU itu. Begitu nampak anak saya mereka langsung menyerang dan menghajar anak saya dan ketiga rekannya," katanya.
Merasa keberatan dan dirugikan, Zulfikar yang mengetahui anaknya yang diserang dan dikeroyok langsung membuat laporan ke Mapolrestabes Medan dengan nomor laporan polisi : LP/B/2555/VIII/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/ POLDA SUMATERA UTARA dengan perkara kekerasan terhadap anak dibawah umur." tulis pengunggah dalam caption Instagramnya.
"Kalo aku jd orng tua yg di keroyok , ogah damai titek ." beber akun @ristian***.
"Kok gregetan yaa tolong dong Jangan di selesai kan secara keluarga karena kan bukan keluarga juga. Proses Hukum yang berlaku aja" ungkap akun @andriyana_raging_ph***.
"ini yg bikin video kyk nya nonton nya seru" ucap akun @alvince***.
"Jerat hukum teros biar ada efek jerah" tulis akun @kumbang_kel***.
"Anak2 skrg berani nya keroyokan" tukas akun @imamsur***.
(*)