aparat TNI-Polri hingga anggota OPM sendiri," kata Lambert Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Selasa (16/8/2022) malam.
2. Sadar perjuangan tidak murni
Menurut Lambert Pakikir, perjuangan Papua Merdeka bukanlah sebuah perjuangan yang murni sebab sudah banyak memakan korban.
Lambert mengaku sempat dipanggil oleh Farid Husein yang merupakan salah satu utusan dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, yang memintanya untuk mencari solusi terbaik demi penyelesaian konflik di tanah Papua lewat sebuah proses demokrasi yang disebut dialog Papua-Jakarta.
"Saat itu saya langsung berbeda pendapat dengan teman-teman pejuang lain yang menyatakan bahwa tidak ada solusi dialog kecuali Papua lepas dari Indonesia, maka itu di tahun 2013,
saya membangun komunikasi khusus dengan Badan Intelijen Negara dengan harapan akan ada sebuah proses perdamaian dengan dalam bentuk dialog untuk penyelesaian konflik Papua," jelas Lambert.
Hal itu terjawab pada tahun 2014, Lambert diundang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan komunikasi melalui video call.
"Saat itu saya langsung berkomunikasi dengan bapak SBY lewat video call dengan kesepakatan bersama bahwa saya harus berangkat ke Jakarta
untuk menyampaikan aspirasi ini kepada pemerintah Republik Indonesia,” katanya.
3. Kembali ke NKRI
Pada 2014, Lambert membuat keputusan untuk tinggalkan markas Victoria dan pergi ke Ibukota Kabupaten Keerom, Provinsi Papua guna mempersiapkan diri untuk berangkat ke Jakarta.