Saat ini, lanjut Ais, Wardji tidak langsung membeli mobil.
Namun, menjanjikan akan datang kembali membeli mobil yang ia ingatkan dan membawa uang yang cukup.
"Jadi saat datang ke counter saya, langsung saya layani sepenuh hati. Entah itu siapa pun yang datang langsung saya layani, kemudian lihat-lihat mobil juga minta brosur juga," ujarnya.
"Saya tawari minum, juga ndak mau. Bapaknya itu bawa minum sendiri dalam botol. Dari (pertemuan) pertama, kedua, ketiga, datang sendiri saat lihat-lihat," jelasnya.
Pada Sabtu (20/8/2022), Ais mengaku kaget ditelpon oleh satpam showroom, jika Wardji benar akan membeli mobil sebelum showroom buka pada pukul 07.00 WIB.
Kakek asal Sragen ini akhirnya membeli mobil secara tunai dengan uang recehan yang dia kumpulkan.
"Kaget ditelepon satpam. Bisanya berangkat jam 08.00 WIB, ini di telpon 07.00 WIB, kalau bapak datang bawa uang sekarung uang asli, kaget saya," ceritanya.
Lanjut Ais, sesampainya di showroom ia juga kembali dikagetkan, lantaran Wardji tidak mau duduk di tempat duduk.
Ia lebih memilih lesehan sambil menghitung uang miliknya itu.
"Ndak mau duduk di atas, ngitungnya dari jam 07.00 WIB, sampai 10.00 WIB, yang lama itu ngitung yang recehan ada yang Rp 2.000 ada juga yang Rp 50.000. Mungkin, uangnya lama disimpannya, ada yang dimakan rayap juga," jelasnya.
Setelah pembayaran selesai, mobil tersebut langsung diantar ke rumah Wardji.
Sesampainya di rumah, mobil tersebut langsung diparkir di depan rumah.