GridHot.ID - Kedutan dapat dirasakan secara alami oleh semua kalangan.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa tentu pernah merasakan yang namanya kedutan.
Melansir Kompas.com, kedutan pada masyarakat tradisional sering dianggap sebagai firasat karena munculnya cukup mengganggu dan berlangsung terus-menerus.
Namun, dalam dunia kesehatan, kedutan sebenarnya salah satu sinyal yang diberikan oleh tubuh melalui otot.
Tak jauh berbeda dengan kram, kedutan merupakan hasil aliran listrik syaraf tak normal pada otot.
Bedanya, jika pada kram terjadi gelombang listrik yang terlalu besar, sedangkan kedutan terjadi aliran listrik secara involuntir, atau tanpa disadari dan terjadi terus-menerus. Kontraksi ini diteruskan melalui syaraf pada target otot di luar kontrol.
Menurut dr Yusak M Siahaan, SpS, neurologis dari Siloam Hospital Karawaci, bila dianalogikan, ibarat orang yang menerima informasi secara berlebihan dan sudah overload, lama-kelamaan akan melakukan hal-hal di luar normal, karena menerima informasi yang berlebihan.
Umumnya, kedutan terjadi pada bagian tubuh yang lelah seperti wajah, tangan, kaki, dan dada.
Sifat lelahnya bukan diakibatkan aktivitas berat, tetapi dilakukan dalam jangka waktu panjang di luar batas normal, sehingga memicu kelelahan.
Misalnya, terlalu lama menggunakan komputer, kurang tidur, bekerja terus-menerus tanpa istirahat, atau lainnya.
Pada kondisi stres, kedutan akan semakin parah, bahkan kontraksi tanpa sadarnya akan semakin kuat.