"Dulu kan pra rekonstruksi di sini (Duren Tiga) supaya nge-goalin skenario tembak-tembakan dan pelecehan seksual," katanya.
Ia pun menilai, rekonstruksi yang berlangsung karena tidak transparan akan menyesatkan proses hukum pidana Irjen Ferdy Sambo.
Sehingga, ini bisa menjadikan peradilan yang sesat karena ada yang ditutupi oleh aparat kepolisian yang menangani perkara kematian Brigadir Yosua.
"Sekarang saya tanya, kalau sekarang dikonstruksikan di sana (Saguling) apakah ini kelanjutan dari sana, dari sini ke sana, terus dilanjutkan ke tempat lain, begitu, terus kita ikut semua," tegasnya.
(*)
(*)