Gridhot.ID - Isu naiknya harga Pertalite dan Solar yang sedang digodog Pemerintah membuat masyarakat ketar-ketir.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, para Menteri Jokowi diketahui sudah mulai berkoordinasi untuk menentukan kenaikan harga BBM Subsidi.
Sebagai bantuan ekonomi, Pemerintah langsung mengupayakan berbagai bantuan sosial agar daya beli masyarakat tetap terjaga di momen ini.
Salah satu bantuannya adalah Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Dikutip Gridhot dari Kontan, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan bahwa pihaknya terus menyiapkan berbagai langkah percepatan penyaluran Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah (BSU) tahun 2022.
Saat ini persiapan terus dimatangkan untuk menjamin BSU tersalurkan secara cepat, tepat, dan akuntabel.
“Kemnaker terus menyiapkan dan memfinalkan segala hal teknis untuk proses penyaluran BSU. Kami terus berupaya agar BSU ini dapat tersalurkan pada September 2022 ini,” kata Ida dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (31/8).
Adapun langkah-langkah yang tengah dilakukan untuk penyaluran BSU, diantaranya penyelesaian administrasi keuangan dan anggaran untuk pengalokasian dana BSU; memfinalkan regulasi berupa Permenaker tentang Penyaluran BSU; serta berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait pemadanan data, di antaranya berkoordinasi dengan BKN, TNI, dan Polri agar BSU ini tidak tersalurkan ke ASN, anggota TNI, maupun anggota Polri.
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait data calon penerima BSU. Koordinasi juga dilakukan dengan Bank Himbara dan Pos Indonesia juga dijalin terkait teknis penyaluran BSU.
Ida menegaskan pihaknya akan mempercepat proses BSU agar bisa segera tersalurkan kepada penerima. Dimana sasaran penerima BSU 2022 ini ialah 16 juta pekerja.
“Pada hakikatnya Kemnaker akan mempercepat proses ini untuk menjamin ketepatan dan akuntabilitas penyaluran BSU tersebut,” tegasnya.