Hardy sukses membangun perusahaan modifikasi interior mobil mewah.
Diungkapkan Hardy, ia tidaklah lahir dari keluarga kaya dengan modal melimpah untuk membangun perusahaan.
Hidup Hardy justru penuh dengan perjuangan karena keluarganya kurang dalam hal ekonomi.
Ia memulai usaha dari nol dan bermodal nekat.
Hardy yang saat itu berusia remaja memutuskan untuk merantau ke Jakarta.
Padahal ia tak memiliki ijazah untuk modal melamar pekerjaan.
"Saya sekolah SMP tak lulus. Saya sampai pindah-pindah sekolah karena dikeluarkan.
Akhirnya saya dapat ijazah di MTS setelah ikut paket C," ujarnya.
Ketika merantau, Hardy menumpang truk dan memimpikan kelak bisa sukses.
Ia berangkat dengan tiga temannya, membawa uang Rp 60.000.