Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui potensi penjualan peralatan militer senilai US $ 1,1 miliar ke Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kontan.co.id, 3 September 2022, Jumat (2/9), Pentagon menyebut, sejumlah peralatan militer yang akan dijual ke Taiwan tersebut termasuk 60 rudal anti-kapal dan 100 rudal air to air.
Paket penjulana tersebut diumumkan setelah latihan militer agresif China di sekitar Taiwan menyusul kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada bulan itu.
Dia juga menjadi pejabat tertinggi AS pertama yang melakukan perjalanan ke Taipei selama bertahun-tahun.
Lebih lanjut, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon menjabarkan, penjualan tersebut termasuk rudal Sidewinder, yang dapat digunakan untuk misi serangan udara ke udara dan permukaan, dengan biaya sekitar US$ 85,6 juta, rudal anti-kapal Harpoon dengan harga sekitar US$ 355 juta dan dukungan untuk program radar pengawasan Taiwan untuk diperkirakan mencapai US$ 665.4 juta.
Kontraktor utama untuk rudal Harpoon adalah Boeing Co, dan Raytheon adalah kontraktor utama untuk Sidewinders dan program radar.
Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan paket itu telah dipertimbangkan selama beberapa waktu dan dikembangkan melalui konsultasi dengan anggota parlemen Taiwan dan AS.
"Ketika RRT (China) terus meningkatkan tekanan terhadap Taiwan, termasuk melalui peningkatan kehadiran militer dan maritim di sekitar Taiwan, dan terlibat dalam upaya untuk mengubah status quo di Selat Taiwan, kami memberi Taiwan apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan dirinya sendiri. kemampuan pertahanan," kata Laura Rosenberger, direktur senior Gedung Putih untuk China dan Taiwan, dalam sebuah pernyataan.
Reuters melaporkan bulan lalu bahwa pemerintahan Biden merencanakan peralatan baru untuk Taiwan tetapi peralatan itu akan menopang sistem militer Taiwan saat ini dan memenuhi pesanan yang ada, tidak menawarkan kemampuan baru, meskipun ketegangan meningkat setelah kunjungan Pelosi.
Pentagon mengatakan peralatan dan dukungan yang diumumkan pada hari Jumat tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut.
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar