Gridhot.ID - Putra mantan Panglima TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, Handika Relangga Bima Yogatama resmi menikah dengan Dini Nur Fitri Widjaya, Minggu (4/9/2022).
Dini Nur Fitri Widjaya merupakan finalis Puteri Indonesia mewakili Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022.
Pernikahan Handika dan Dini diketahui dari unggahan Hadi Tjahjanto di Instagram @hadi.tjahjanto.
Menteri ATR/BPN itu juga memposting momen siraman putranya yang mengenakan pakian prosesi adat Jawa.
Dalam unggahan Hadi, terlihat sejumlah pejabat negara turut menghadiri hajatan yang berlangsung di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara tersebut.
Di antaranya, Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin bertindak sebagai saksi pernikahan Handika dan Dini.
Tak hanya pejabat tinggi negara, tampak pula kehadiran kekasih Kaesang Pangarep, Erina Gudono, yang sekaligus teman Dini selama mengikuti seleksi Puteri Indonesia 2022.
Pada acara sakral tersebut, Dini dan Handika mengusung adat Jawa untuk prosesi akad nikah.
Busana tradisional berupa beskap dan kebaya kutubaru klasik warna putih yang dikenakan kedua mempelai, menguatkan nuansa Jawa bergaya Solo.
Dini memilih mengenakan kebaya kutubaru brokat panjang dengan hiasan payet dan bros emas rancangan Didiet Maulana.
Lantas siapa sosok Handika Relangga Bima Yogatama?
Melansir Surya.co.id, Handika Relangga Bima merupakan anak kedua dari Hadi Tjahjanto.
Handika berprofesi seperti ayahnya, yakni terjun ke dunia militer.
Ia menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
Dilansir dari saluran YouTube A3N Channel, Handika menjalani pendidikan sejak 31 Oktober 2016.
Ia kemudian menerima jabatan sebagai perwira penerbang TNI pada 2018 setelah 22 bulan menempuh pendidikan.
Selama menjadi penerbang AU, Handika sering mengunggah momen saat menunggangi jet tempur T-50i Golden Eagle.
Lantas, seperti apa kehebatan tunggangan anak mantan Panglima TNI itu?
T-50 Golden Eagle adalah pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin.
Program ini juga melahirkan A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.
Walaupun militer Amerika Serikat tidak ada rencana untuk membeli pesawat ini, tetapi penamaan militer Amerika secara resmi diminta untuk pesawat ini guna menghindari konflik penamaan dikemudian hari.
Varian lain dari T-50 Golden Eagle termasuk pesawat serang ringan A-50, dan pesawat yang lebih canggih FA-50.
Sistem persenjataan T-50 Golden Eagle meliputi kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru.
Sebuah rudal udara ke udara dengan deteksi panas, AIM-9 Sidewinder biasanya dipasangkan pada setiap rel di ujung sayap, dan rudal-rudal yang lain bisa dipasang di cantelan bawah sayap.
Senjata udara ke darat yang kompatibel di antaranya adalah rudal AGM-65 Maverick, peluncur roket LAU-3 dan LAU-68, bom kluster CBU-58 and Mk-20, dan bom multiguna Mk-82, Mk-83, dan Mk-84 .
Tiga tangki bahan bakar minyak eksternal bisa juga dipasang dipesawat ini.
Spesifikasi umum:
Biodata Dini, menantu Hadi Tjahjanto
Dini Nur Fitri Widjaya lahir di Jakarta pada 19 Februari 1996.
Selain merupakan finalis Puteri Indonesia 2022, Dini adalah mantan pramugari Garuda Indonesia.
Sebelum mengikuti ajang Puteri Indonesia 2022, Dini aktif mengikuti kegiatan sosial, seperti menyantuni anak yatim piatu.
Wanita 26 tahun ini juga aktif menjalani hobinya, mulai dari traveling, gym dan menari.
Prestasi Dini tak perlu diragukan. Ia banyak mendapatkan gelar sebagai model terbaik nasional.
Selain itu, dia juga pernah menjadi None DKI Jakarta 2017.
Sementara penguasaan bahasa, perempuan dengan tinggi 172 cm tersebut, menguasai 2 bahasa yakni Prancis dan Inggris.
Diketahui, Dini dilamar Handika seusai pagelaran Grand Final Puteri Indonesia pada Jumat (27/5/2022) lalu.
Momen itu sempat menjadi perbincangan publik lantaran Handika melamar Dini yang sedang berada di atas panggung Grand Final Puteri Indonesia 2022.
(*)
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar