Gridhot.ID - Rusia ancam pakai nuklir di peperangannya melawan Ukraina kini kembali bergema.
Vladimir Putin menyebutkan Rusia ancam pakai nuklir untuk selesaikan invasinya dengan cepat merupakan mimpi buruk Amerika Serikat.
Rusia ancam pakai nuklir di peperangan ini bahkan bisa membuat dunia kembali merasakan tragedi berbahaya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.ID, Ukraina memang beberapa waktu lalu menyatakan kemenangannya merebut beberapa wilayah yang sempat diduduki Rusia.
Taktit terukur Zelensky yang tidak asal serang membuat Rusia terpukul mundur jauh dari yang seharusnya.
Serangan ini bahkan membuat Rusia mengalami kekalahan terbesar dalam perangnya melawan Ukraina.
Dikutip Gridhot dari Serambinews, Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi keberhasilan Ukraina yang telah mengusir pasukannya dari Kharkiv.
Orang nomor satu di Rusia itu tampaknya tak terlalu khawatir dengan kondisi tersebut.
Putin bahkan memperingatkan bahwa Rusia akan memberikan respons lebih kuat jika pasukannya mendapat tekanan.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak menggunakan senjata nuklir.
Peringatan ini dilontarkan setelah pasukan Rusia dipukul mundur oleh militer Ukraina dari Kharkiv.
Biden pun menegaskan bahwa AS akan bertindak jika seandainya ada yang bermain-main dengan nuklir.
AS telah menyiapkan konsekuensi bagi Rusia. Tapi, dia menolak memberikan rincian terkait hal tersebut. “Rusia akan menjadi lebih paria di dunia daripada sebelumnya," kata Biden.
"Bergantung pada sejauh mana apa yang mereka lakukan, akan menentukan respons apa yang akan terjadi," ucap dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Penggunaan nuklir dalam perang Rusia dan Ukraina bisa berujung buruk tak hanya untuk kedua belah pihak namun juga dunia.
Pasalnya 'kiamat' dunia bisa terjadi akibat radiasi yang dihasilkan dari sisa-sisa ledakan nuklir.
Salah satu tragedi yang masih jadi catatan kelam kedua negara adalah Chernobyl.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ukraina mewariskan jejak trauma bencana nuklir di Eropa. Pripyat, kota para pekerja pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, diberi label ‘the ghost city’.
Jejak alam bencana nuklir pada reaktor nuklir Nomor 4 pembangkit listrik Chernobyl, 26 April 1986, terhebat dari jumlah korban jiwa dan kerugian material selama ini (Black, 2011), berjarak dua mil dari Pripyat, utara Ukraina.
Hingga tahun 2019, bencana nuklir itu menelan biaya kira-kira 68 miliar dollar AS (Johnson, 2006).
Apa yang terjadi di wilayah tersebut bisa kembali muncul di era sekarang jika Putin nekat bertindak di luar batas.
(*)
Source | : | Kompas.com,kompas.id,Serambinews.com |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar