Latihan ini berlangsung di beberapa lokasi di Indonesia.
Antara lain di Puslatpur Baturaja, Perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman, Amborawang, Kalimantan Timur, dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin, Palembang, dan Sumatera Selatan.
Melalui pembelajaran dan pelatihan bersama, latihan Garuda Shield 2022 akan meliputi pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan AS-Indonesia.
Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang ditujukan untuk anggota di tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada sejumlah bidang.
Seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam, serta memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan hibrida.
Peneliti Senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadi mengatakan latihan gabungan Super Garuda Shield 2022 dipandang sangat strategis bagi Indonesia.
"Sehingga, ini bisa dianggap pengakuan dari AS bahwa Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara yang patut diperhitungkan dari aspek politik dan militer," katanya.
Selain itu, Super Garuda Shield juga dapat menjadi sinyal bagi negara mana pun di wilayah Indo-Pasifik bahwa Indonesia adalah sahabat dekat AS.
Beni meyakini, latihan Garuda Shield 2022 tidak akan memicu konflik di kawasan, terlebih laut China Selatan diprediksi rawan konflik dalam periode 5-10 tahun ke depan.
"Sehingga, RI harus siap siaga dalam mengantisipasi konflik di kawasan dengan meningkatkan kemampuan militer melalui latihan bersama dan melakukan pembelian alutsista untuk modernisasi angkatan bersenjata," katanya.