Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, musisi legendaris ini meninggal dunia sejak lama.
Namun karyanya masih terus membuat dirinya dikenang sepanjang masa.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, sosoknya adalah Leo Kristi.
Leo Kristi yang memiliki nama asli Leo Imam Sukarno ini meninggal dunia di usia 67 tahun.
Almarhum meninggal dunia pada Minggu, 21 Mei 2017 lalu.
Leo Kristi meninggal dunia meninggalkan aliran musik pengelana yang sangat khas.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Boni, kakak Leo, mengatakan bahwa sebelum berpulang Leo dirawat di rumah sakit karena menderita disentri amoeba atau radang usus yang disebabkan oleh bakteri entamoeba histolytica.
"Sakit disentri amoeba," ucap Boni di rumah duka, di Perumahan Jatiwaringin Asri, Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu.
Boni menerangkan bahwa mula-mula Leo mengeluh diare dan tekanan darahnya turun drastis.
Leo lalu segera dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat dua hari, kondisi Leo menurun, sehingga ia dipindah ke ruang ICU.
"Lalu, agak membaik. Sekitar dua minggu lalu kembali ke ruang perawatan lagi. Tapi, tadi malam drop lagi, enggak tahu kenapa sebabnya. Jadi, dimasukkan ke ICU lagi," ucap Boni lagi.
Lanjut Boni, pihak keluarga baru tahu penyakit Leo kira-kira dua minggu lalu, ketika Leo dirawat di rumah sakit.
Rencananya, Leo akan dimakamkan di TPU Iqro, Jatimakmur, Pondok Gede, Minggu ini, setelah waktu azan shalat ashar.
"Karena masih nunggu anak-anaknya datang semua ke sini," terangnya lagi.
Semasa hidupnya, Leo dikenal sebagai pemusik pengelana. Ia membentuk grup musik bernama Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK) dengan basis penggemar yang menyebut diri LKers (Komunitas Pecinta Musik Konser Rakyat Leo Kristi).
Bersama pemusik-pemusik Gombloh dan Franky Sahilatua, yang juga sudah tiada, Leo pernah bergabung dalam grup musik beraliran rock progresif, Lemon Trees.
Namun kemudian, Leo memilih keluar dan mengembara bersama musiknya.
(*)