"Ada satu orang yang akunnya belum bisa diambil alih kembali," kata Laban.
Ia juga mengungkapkan bahwa penyebab serangan peretas terhadap Narasi TV belum jelas.
"Narasi tidak bisa membuat statement (pernyataan) apakah terkait pernyataan Najwa Shihab atau karya jurnalistik yang kami publish (terbitkan)," jawab Laban saat ditanya penyebab peretasan akun media sosial pegawai Narasi TV.
Akan tetapi Laban meyakini peretasan itu dilakukan secara sistematis.
"Kami meyakini ini dilakukan secara sistematis," tegasnya.
Sebab, tim Narasi menemukan bahwa alat peretasan teridentifikasi sebagai perangkat yang sama.
"Si peretas itu melakukan (peretasan -red) dari beberapa device (perangkat) yang memang sama, seperti Android, Xiaomi Redmi 8, ada yang pakai Windows, Chrome, itu saja yang mencoba meretas," ungkapnya.
Menurut Laban, peristiwa peretasan terhadap media yang dibangun oleh Najwa Shihab ini merupakan upaya pembungkaman terjadap kerja jurnalistik.
"Kami menilai dan meyakini ada upaya pembungkaman terhadap teman-teman Narasi untuk menyampaikan karyanya," ujarnya.
Hingga Senin sore, Laban menyebut serangan masih berlanjut terhadap beberapa orang lainnya.
Ia menambahkan, hacker atau peretas berusaha melihat isi pembicaraan pegawai Narasi TV.