"Di sekitar tempat kita ada beberapa satuan untuk itu jaga loyalitas, solidaritas jiwa korsa agar tercipta kekompakan dan hindari gesekan sekecil apapun," tambah Danrem 173/ PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro.
Lebih lanjut, Brigjen TNI Taufan Gestoro menyampaikan beberapa hal untuk menunjang keberhasilan penugasan, yaitu mengawali setiap kegiatan dengan doa, selalu waspada dan perhatikan faktor keamanan personel maupun materil, selalu memonitor terhadap perkembangan situasi di daerah tugas dan jangan terprovokasi.
"Laksanakan koordinasi dengan pihak yang berwenang dan jaga kesehatan masing-masing perorangan selama bertugas serta selalu semangat dan jaga moril selama bertugas," tutup Danrem.
Turut hadir dalam upacara tersebut diantaranya Kasiops Korem 173/ PVB, Danyonif R 754/ ENK, Danyonif 514/SY, Danyonif 755/ Yalet, Danki Kav 2 Denkav-3 Timika dan Danki Korp Brimob Timika.
Kisah Yonif Para Raider 305/Tengkorak
Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak (Yonif Para Raider 305/Tengkorak) merupakan salah satu dari tiga batalyon Para Raider di Brigade Infanteri Para Raider 17/Kujang I, Divisi Infanteri 1/Kostrad.
Dua batalyon lainnya, yaitu Yonif Para Raider 328/Dirgahayu dan Yonif Para Raider 330/Tri Dharma.
Yonif Para Raider 305/Tengkorak berdiri pada tanggal 7 September 1949 di Bintaran Kulon, Yogyakarta.
Dan saat ini Markas Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak bermarkas di Desa Sirnabaya, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang.
Saat Perang Kemerdekaan 1945, pertama kali Yonif Para Raider 305/Tengkorak ini langsung di bawah kendali Markas Besar TKR.
Pada tahun 1946, berganti nama menjadi Batalyon Mobile dengan pimpinan Kapten Nasuhi.