Kementerian Dalam Negeri Georgia mengatakan lebih dari 53.000 orang Rusia telah memasuki negaranya sejak pekan lalu. Sementara pejabat Kementerian Dalam Negeri di Kazakhstan mengatakan 98.000 masuk ke negaranya.
Di Finlandia, badan penjaga perbatasannya melaporkan sudah ada lebih dari 43.000 warga negara Rusia yang masuk. Sekitar 3.000 orang lainnya memilih Mongolia.
Kazakhstan dan Georgia menjadi tujuan paling populer bagi mereka yang bepergian melalui darat karena keduanya menawarkan masuk bebas visa oleh warga negara Rusia.
Pemerintah Rusia kabarnya sedang berusaha membendung arus migrasi tersebut dengan mengutip undang-undang mobilisasi.
Moskow bahkan dikabarkan akan segera menutup perbatasan bagi semua pria yang sudah cukup umur untuk berperang. Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa hanya sekitar 300.000 orang yang akan dikerahkan sebagai pasukan tambahan.Mereka adalah orang yang memiliki pengalaman perang atau dinas militer lainnya.
Namun, laporan telah muncul dari berbagai wilayah Rusia bahwa perekrut sedang mengumpulkan orang-orang di luar deskripsi itu.
Isu tersebut yang pada akhirnya memicu ketakutan di kalangan para pria, sehingga mereka berbondong-bondong melarikan diri dari Rusia.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 23 September 2022,Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membela serangan negaranya di Ukraina di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Kamis (22/9/2022).
Dilansir Reuters, hal ini disampaikan Lavrov ketika PBB memperingatkan Rusia agar tidak mencaplok wilayah Ukraina dan para menteri Barat menyerukan pertanggungjawaban atas kekejaman.
Lavrov hanya berada di ruang dewan untuk menyampaikan pidatonya pada pertemuan 15 anggota badan tersebut.
Pertemuan hanya dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.