Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ratusan Orang Meninggal Dunia di Tragedi Kanjuruhan, Menteri Jokowi Dapat Info Penting Kronologi Kerusuhan dari Kapolri: Panitia yang Tampak Sangat Bersemangat

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 02 Oktober 2022 | 15:13
Kerusuhan supporter bola di Stadion Kanjuruhan Malang
(Twitter.com/akmalmaharli)

Kerusuhan supporter bola di Stadion Kanjuruhan Malang

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, tragedi kanjuruhan kini sedang menjadi sorotan publik.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, dilaporkan tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Persebaya vs Arema FC tersebut membuat sekitar 129 suporter meninggal dunia (konfirmasi gubernur Khofifah pada pukul 10.48 WIB).

Tragedi Kanjuruhan menjadi kerusuhan stadion paling mematikan kedua di dunia dalam sejarah sepak bola seantero bumi.

Kekalahan Arema FC menjadi awal mula para fans mulai melompat memasuki area lapangan.

Dalam kejadian tersebut dilaporkan kerusuhan merembet hingga ke luar stadion.

Mobil polisi di luar area stadion jadi sasaran amuk masa.

Dalam beberapa video yang beredar nampak petugas keamanan menembakkan gas air mata saat kericuhan terjadi.

Diduga asap gas air mata ini membuat suporter panik menyelamatkan diri hingga akhirnya sesak napas dan pingsan bahkan hingga meninggal dunia.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bukanlah bentrokan suporter.

Dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya itu, Mahfud mengatakan umumnya korban meninggal karena desak-desakan, saling himpit, terinjak-injak, dan sesak nafas.

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema,” tegas Mahfud dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Baca Juga: Ratusan Korban Jiwa Melayang, Arema FC Berpotensi Dilarang Jadi Tuan Rumah Sepanjang Musim Ini, Begini Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Mahfud mengaku telah mendapatkan informasi terkait tragedi tersebut dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Menurut Mahfud, pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

Mahfud MD saat menghadiri rapat dengan Komisi III DPR RI pada Senin (22/8/2022).
YouTube TV Parlemen

Mahfud MD saat menghadiri rapat dengan Komisi III DPR RI pada Senin (22/8/2022).

Misalnya, pertandingan agar dilaksanakan sore, bukan malam hari.

Selain itu, aparat keamanan juga meminta agar jumlah penonton disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni berjumlah 38.000 orang.

“Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” ungkap Mahfud.

Selain itu, Mahfud memastikan Pemerintah Kabupaten Malang menanggung biaya rumah sakit bagi korban.

Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Sur
SURYA/PURWANTO

Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Sur

Ia juga menyampaikan pemerintah menyesali dan turut bela sungkawa atas tragedi ini.

Mahfud berharap keluarga korban bersabar dan terus berkoordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan.

Mahfud menambahkan, pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.

“Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba,” imbuh dia.

(*)

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x