Namun, keterangan Bupati Teluk Bintuni dalam pemeriksaan itu dirasakan aneh karena dia tidak tahu kalau dalam wilayahnya ada proyek pengerjaan jalan.
Untuk diketahui pada Kamis 29 September 2022, Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) menyerang 14 pekerja jalan trans Bintuni - Maybrat.
Akibatnya, empat orang tewas, sedangkan sisanya selamat dengan luka-luka.
Tindakan itu telah menuai kutukan dari warga dan pejabat pemerintah setempat.
Mereka menilai tindakan tersebut menghambat pembangunan di wilayah Papua Barat.
Komnas HAM Papua dan Papua Barat bekerja cepat guna mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut.
Aparat kepolisian juga demikian. Sebanyak 12 orang KKB telah diidentifikasi oleh Polda Papua Barat, dan telah dirilis sebagai daftar pencarian orang (DPO).
Berikut ini nama-nama DPO yang melakukan aksi pembantaian di Teluk Bintuni yakni, Martinus Aisnak, Frangky Muuk, Tom Aimau, Manfret Fatem, Manuel Aimau.
Selanjutnya, Sutiawan Orocomna, Barnabas Muuk, Matias Aisasior, Marthen Aikingging, Willy Sakof, dan Thomas Muuk.
Sementara, seorang DPO yang masih di bawah umur lainnya hingga kini belum diketahui identitasnya.
Kali ini, Komnas HAM pun memeriksa Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw. Dalam pemeriksaan tersebut, Komnas HAM menemukan beberapa hal yang aneh.