Sementara Komnas HAM Papua dan Papua Barat juga bekerja sekuat tenaga untuk mengungkap tabir pembantaian tersebut.
Bahkan Bupati Bintuni pun sudah dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Hanya saja Bupati Bintuni mengaku tak tahu menahu soal proyek Trans Papua yang kini sedang dibangun.
Pada lokasi proyek jalan itulah, anggota KKB Papua melakukan penyerangan hingga empat warga sipil tewas terkena tembakan.
"Kami sudah periksa Bupati Bintuni. Tapi ironisnya, orang sekelas Bupati, kok dia tidak tahu ada proyek di wilayah yang dipimpinnya," kata Kepala Komnas HAM Papua Frits Ramandey, Kamis 6 Oktober 2022.
Frits mengaku, selama ini bupati tersebut mengaku tidak mengetahui keberadaan kelompok sipil bersenjata di Bintuni.
Baca Juga: Putih Telur Bisa Sembuhkan Asam Lambung Akut Jika Diolah Seperti Ini, Simak Cara Buatnya Sekarang
Bahkan tak diketahui pula ada pekerjaan jalan Trans Papua di wilayah Bintuni."Sayangnya proyek besar yang sedang dikerjakan di wilayah itu dan insiden pembantaian itu tak diketahui oleh bupati," tuturnya.
Saat itu, tutur Frits, pihaknya mengajukan sejumlah pertanyaan kepada bupati dan berharap adanya jawaban atas pertanyaan itu. Namun Bupati Bintuni mengaku tak tahu.
Ketidaktahuan Bupati Bintuni itu, lanjut dia, merupakan sebuah ironi. "Kami minta agar bupati harus segera melakukan evaluasi standar teknis terkait pekerjaan itu," jelas Frits.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPapua, 3 Oktober 2022, disisi lain diberitakan sebelumnya, Polisi terus memburu pelaku pembantaian 4 pekerja jalan Trans Papua Barat di Distrik Moskona Utara, Teluk Bintuni.
Pelaku diketahui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Ada 14 pekerja Jalan Trans Papua Barat (Bintuni - Maybrat) diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Kamis (29/9/2022).