Dikutip dari Rumaysho Istidraj artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah.
Dilansir dari tribunpontianak.co.id, satu di antara ciri orang yang beriman adalah selalu berhati-hati dan khawatir dengan kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepadanya.
Kenapa harus khawatir? Karena kenikmatan tersebut bisa saja berupa istidraj
Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandary RA berkata, “Apabila seseorang diberikan kenikmatan oleh Allah, tetapi ia lupa tidak mensyukuri atas nikmat tersebut.
Sementara di sisi lain justru nikmatnya semakin bertambah, maka ketahuilah, yang demikian itu disebut istidraj.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandary RA :
“خف من وجود إحسانه إليك، ودوام إساءتك معه أن يكون ذلك إستدراجا”
“Takutlah adanya kebaikan Allah kepadamu yang disertai langgengnya kemaksiatanmu kepada-Nya, itulah yang dinamakan “istidraj“.
Apa yang disampaikan oleh As- Syeikh tersebut berdasarkan pada firman Allah SWT:
والذين كذبوا بأياتنا سنستدرجهم من حيث لا يعلمون ( ألأعراف: ١٨٢)
“Dan orang-orang yang mendustakan Kami, maka akan Kami tunda-tunda mereka dengan berangsur-angsur (sampai pada kebinasaan), dengan cara yang mereka tidak mengetahuinya”. (Q.S. Al-A’raf: 182).