Doa ini Tribunjateng.com kutip dari Kitab Majmu' Syarif Kamil halaman 213.
اللّهُمّ إِنّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَانِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤَلِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَأَرْضِنِيْ بِمَا قَسَّمْتَ لِي
Allahumma innaka ta’ lamu sirrii wa alaaniyyatii faqbal ma’ dziratii wa ta’ lamu hajatii fa’ thinii sualii wa ta’ lamu maa fii nafsii faghfirlii dzanbii.
Allahumma inni as’ aluka iimaanan yubasyiru qalbi wa yaqiinan shodiqan hatta a’ lamu annahu laa yushiibani illa ma katabta lii wa ardhini bi maa qasamtahu lii.
"Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku.
Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap apa yang Engkau bagi untuk diriku."
Dilansir dari tribunjogja.com, ketika berdoa kepada Allah SWT tidak serta merta permintaan kita segera dikabulkan oleh Allah SWT, bisa saja besok, lusa, dan seterusnya sesuai kehendak-Nya.
Dalam islam juga diajarkan konsep ikhtiar dan tawakal yang berarti sebagai manusia diharuskan untuk berusaha terlebih dahulu untuk mencapai segala keinginannya, setelah itu bertawakal dan berdoa menyerahkan segala usaha yang telah diperbuat kepada Allah SWT.
Jika ikhtiar sudah dibalut dengan tawakal maka dengan izin Allah SWT bisa menjadi sarana doa dan segala permintaan cepat dikabulkan.
Dalam hal ini, tidak sedikit umat muslim ingin doa dan permintaannya tercapai dan dikabulkan oleh Allah SWT sesegera mungkin.