Gridhot.ID - Meski telah dibebaskan dari laporan KDRT, Rizky Billar masih kena hujat satu Indonesia.
Bahkan sikap Lesti Kejora yang mencabut laporan KDRT Rizky Billar menimbukan kekecewaan publik.
Banyak petisi dan permintaan dari netizen untuk memboikot pasangan berjuluk Leslar itu dari acara televisi.
Namun, Billar percaya bahwa banyak masyarakat yang masih mengidolakannya meski tersandung kasus KDRT.
Billar seolah tak khawatir kariernya di dunia hiburan akan meredup.
Padahal saat ini Billar dilarang tampil di televisi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Meski mengaku belum tahu dengan keputusan KPI itu, Billar mengakupunya banyak fans yang akan mendukungnya.
"Banyak orang menyukai saya," ujar Billar kepada awak media di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).
Kendati demikian, ia tak memungkiri banyak juga yang tidak suka padanya akibat tindakan kekerasan yang dilakukannya pada Lesti.
"Banyak juga yang tidak menyukai saya," tukasnya.
Dengan adanya keputusan KPI, Billar terancam tak bisa lagi tampil di televisi.
Namun, ayah satu anak ini mengaku belum mengetahui keputusan KPI tersebut.
"Saya belum tahu, saya belum tahu apakah ada larangan atau tidak," terang Billar dikutip dari tayangan YouTube Cumicumi, Jumat (14/10/2022).
Selain itu, Billar menyebut akan menjadikan kasus ini pelajaran yang lebih berharga ke depannya.
"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran berharga buat saya untuk terus belajar menjadi yang lebih baik lagi. Menjadi ayah yang baik buat anak saya, suami yang baik untuk istri saya," ujar Billar.
KPI Pilih Bersikap Netral
Diketahui, Lesti Kejora memutuskan berdamai dan mencabut laporan KDRT terhadap Rizky Billar.
Setelah Lesti mencabut laporan KDRT, kini netizen menggaungkan tagar boikot Leslar.
Dikutip dari kanal YouTubeSambel Lalap, Nuning Rodiyah selaku Komisioner KPI Pusat, memberikan tanggapan soal tagar boikot Lesti dan Billar.
Nuning menyampaikan, KPI mendapat masukan banyak dari netizen terkait pro kontra soal Lesti dan Billar.
"2 sampai 3 hari ini KPI mendapat masukan yang signifikan dari warganet. Ada 2 hal yang disampaikan warganet, yang satu pro dan yang satu kontra," beber Nuning, Selasa (18/10/2022).
"Ada 20.000 komentar yang masuk ke KPI. Ada yang meminta boikot Lesti Billar, dan ada yang bilang Lesti selalu dihati," sambungnya.
Masukan dari netizen perlu dipertimbangkan oleh pihak KPI.
Sampai saat ini, KPI sebagai pihak yang berdiri netral masih mengkaji tuntutan tersebut.
Mereka akan bertindak adil pada semua acara tanpa melihat rating share sebuah program acara.
"Nah ini kan ada dua masukan yang harus dipertimbangkan dan diterima oleh KPI. KPI tidak bisa hanya memilih salah satu saja."
"KPI harus pada posisi netral, KPI harus mengambil suatu kebijakan yang mana harus berbasis pada kepentingan publik," terang Nuning.
"Dengan 2 masukan itu, tentunya kami masih mengkaji. Selain itu masih melihat fakta-fakta yang ada," jelas Nuning.
Mengutip Kompas.com, Nuning juga menegaskan bahwa KPI akan selalu mengimbau lembaga penyiaran untuk tidak memberikan ruang kepada pelaku KDRT ataupun pelaku kejahatan seksual.
"Kami sebagai regulator penyiaran akan tetap mengeluarkan kebijakan berdasar regulasi yang ada di P3SPS dan Undang-Undang Penyiaran," ucapnya.
Oleh karena itu, Nuning berharap semua figur publik bisa selalu memberi pesan positif, baik di depan maupun di belakang layar.
Ini karena masyarakat sekarang lebih kritis dan bisa memilih siapa figur yang layak untuk ditonton.
"Publik sekarang mulai kritis, publik akan bisa memilah dan memilih siapa public figure yang layak (muncul)," ujar Nuning.
"Di pundak mereka ada beban harapan publik yang tinggi, maka tentunya para public figure ini memberikan pesan-pesan positif, nilai-nilai yang baik bagi publik," kata Nuning. D
Diberitakan sebelumnya, saat heboh KDRT Rizky Billar yang laporkan oleh Lesti, KPI menegaskan agar lembaga penyiaran tidak menampilkan pelaku KDRT.
"Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta kepada semua lembaga penyiaran untuk tidak menjadikan pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagai pengisi acara atau penampil dalam semua program siaran, baik di televisi dan radio," demikian keterangan dalam unggahan @kpipusat, Jumat (30/9/2022).
(*)