Saat itu Uki tak sengaja melempar penghapus ke atas dan mengenai Qibil.
"Si Uki lempar ke atas kena si Qibil. Dikirain saya yang lempar,"kata Ariel Noah.
Pernah Musuhan
Ariel Noah mengungkapkan jika akibat kejadian itu dia dan Qibil sempat musuhan beberapa hari.
Namun dari kejadian itu justru keduanya berteman dekat.
"Sempat jadi musuh. Tapi maksudnya jadi temen dekat karena pernah melalui itu kalau engga melalui itu jadi temen biasa aja," kata Ariel Noah.
Hubungan Awet
Sebelum mendirikan Noah, Ariel Noah sempat membuat band bersama Qibil The Changcuters.
Mereka mendirikan band bernama Cholesterol.
Dalam band tersebut, Ariel menjadi pemain bass, Uki sebagai gitaris dan Qibil The Changcuters menjadi vokalisnya.
Ariel Noah Beber Rahasia Awet Berkarir di Industri Musik
Sudah puluhan tahun berkarya sebagai band papan atas Indonesia, Ariel Noah ternyata punya resep yang membuat grup musiknya mampu bertahan di industri hiburan tanah air.
Seperti diketahui, Ariel Noah sempat melewati rasanya pasang surut sebagai grup band.
Dimulai dari ditinggal hengkang personel, hingga keputusan untuk menganti nama band dari Peterpan menjadi NOAH seperti sekarang.
Diungkap sang vocalis bahwa salah satu yang menguatkan bandnya hingga sekarang adalah visi yang dipegang kuat sejak awal bermusik.
"visi yah pasti visi,"kata Ariel Noah dilansir dari tayangan YouTube CXO Media.
Menurut Ariel Noah, visi menjadi semangat untuk melihat sejauh mana band nya akan melesat dikemudian hari.
"Dari visi kita ini, kita ngeliat bahwa nanti kita akan berada di situ,"ucap Ariel Noah.
Selain itu dengan visi band juga, diakui Ariel Noah membuat para personel menjadi musisi yang mampu membuat karya serta memajukan industri musik.
Ariel Noah berharap band nya bisa terus eksis meski band-band baru terus tumbuh dengan produksi karya yang memikat hati pendengar.
"Kalau bisa menjadi salah satu legendanya legenda musik tanah air di Indonesia,"pungkas Ariel Noah.(*)
Source | : | Banjarmasinpost.co.id,TribunKaltara.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar