Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok mantan petinju ini meninggal dunia dengan kondisi tak terduga.
Diketahui mantan petinju ini meninggal dunia akibat tersedak.
Sang mantan petinju ternyata meninggal dunia akibat tersedak roti croissant.
Dikutip Gridhot dari Bobo.ID, Croissant adalah roti khas Perancis yang sering kita temukan di toko roti atau di kafe.
Biasanya, orang-orang mengucapkan makanan ini dengan sebutan kroi-san atau kroi-sen.
Sebenarnya nama makanan ini dibaca kwa-sang.
Namun siapa sangka roti croissant yang jadi favorit banyak orang malah membuat sosok ini tiada.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi ketika puluhan orang mencoba menyelamatkan mantan juara tinju yang pingsan lalu tewas saat mengikuti kontes menyantap croissant, Minggu (4/11/2018).
Beberapa orang mengelilingi Mario Melo (56) untuk mencoba mengeluarkan croissant yang menyangkut di tenggorokannya.
Sebuah rekaman video memperlihatkan orang-orang itu memukul punggung petinju kelas berat ringan versi WBA itu untuk membebaskan saluran napasnya.
Sayangnya, upaya tersebut gagal dan Melo akhirnya meninggal dunia di tengah kompetisi yang digelar di kota pesisir Atlantik, Pinamar yang tak jauh dari Mar del Plata itu.
Baca Juga: Pinjaman Online BRI Legal yang Cepat dan Mudah, Cukup Duduk di Rumah Bisa Cair Sampai Rp20 Juta
Otopsi yang dilakukan pada Senin (5/11/2018) memastikan bahwa juara tinju Amerika Latin pada dekade 1980-an hingga 1990-an itu, meninggal dunia karena saluran napasnya terhalang makanan khas Perancis tersebut.
"Sangat menyedihkan karena hal itu terjadi di hadapan banyak keluarga yang membawa anak-anak mereka," ujar seorang saksi mata.
"Pembawa acara malah bercanda dan mengatakan peserta tak bisa berbicara. Mereka berusaha mengabaikan risiko hal itu," tambah dia.
"Di sana bahkan tak ada segelas air. Mario meminta air saat dia kesulitan bernapas sebelum dia tak bisa bicara dan akhirnya jatuh," tambah saksi itu.
Sementara, jurnalis Christian Echeveria menambahkan, sebelumnya dalam lomba kategori anak-anak, tim medis berhasil menyelamatkan seorang bocah sembilan tahun yang juga tersedak makanan itu.
Namun, saat menolong Mario, tim medis melakukan prosedur yang salah.
"Semua upaya untuk menyelamatkan Mario gagal," ujar kepala sebuah rumah sakit setempat.
Seorang teman sang petinju, Miguel Ledesma mengatakan, semua warga Pinamar bersedih karena Mario adalah sosok baik yang bersedia membantu sesama.
"Dia saat itu amat gembira dan mengatakan dia akan menyantap croissant dan mengundang banyak orang," ujar Ledesma.
Mario Melo pernah menantang juara tinju kelas berat ringan WBA, Michael Moorer asal AS pada 1990.
Sayang, dalam laga itu Melo kalah "konck out" pada ronde pertama. Sepanjang karier tinjunya Melo menang 21 kali, 17 kali di antaranya lewat kemenangan KO.
(*)