Akibat penyakit tersebut, Sertu Rizka Nurjanah pun harus menerima takdir bahwa ia mengalami kebutaan.
Dijenguk Jenderal Andika Perkasa dan Hetty Andika Perkasa, Sertu Rizka semringah.
Kendati sambil duduk di ranjang rumah sakit, Sertu Rizka tetap bersemangat menyambut kedatangan panglima TNI dan sang istri.
Melihat kondisi Sertu Rizka Nurjanah, Jenderal Andika Perkasa tak kuasa menahan laju air matanya.
Sambil berdiri di samping ranjang rumah sakit, Jenderal Andika Perkasa beberapa kali menyeka tangisannya menggunakan tisu.
Perihal penyakitnya, Sertu Rizka Nurjanah mengurai cerita.
Ia baru menyadari penyakitnya saat akan berangkat ke Lebanon.
Kendati tak bisa lagi melihat, Sertu Rizka Nurjanah tetap bersemangat menjalani hari.
Berselang satu tahun kemudian, Sertu Rizka Nurjanah menemui Jenderal Andika Perkasa.
Kedatangannya itu adalah untuk menyampaikan niatannya untuk membuat buku biografi.
Mendengar Sertu Rizka Nurjanah berniat untuk menulis buku, Jenderal Andika Perkasa mendukungnya.