Hingga saat ini, kisah kelam yang terjadi dalam peristiwa Sabtu 5 November 2022 itu, masih menjadi cerita traumatik warga sipil, khususnya para pekerja tambang di tempat itu.
Namun dikutip Gridhot dari Pos Kupang, dibalik kisah kelam itu, terkuak kabar bahwa penyerangan dan pembunuhan seorang pekerja tambang itu, dipicu oleh keinginan Bocor Sobolim untuk mendapatkan upeti dan wanita dari lokasi tambang itu.
Gara-gara permintaannya tidak dikabulkan, Bocor Sobolim pun naik pitam sehingga menyerang secara brutal para pekerja di tambang itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Danrem 172/PWY Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring. Pernyataan Danrem Juinta Omboh Sembiring itu, kini viral di media sosial.
Bahwa pemimpin KKB Papua Bocor Sobolim menyerang dan membunuh pekerja tambang di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang karena wanita.
Mulanya Bocor Sobolim meminta upeti kepada para pekerja tambang di tempat itu. Namun permintaan tersebut tak direspon baik oleh para pekerja.
Lantaran permintaannya tak dipenuhi, Bocor Sobolim kemudian berniat mengambil paksa seorang wanita dari tempat itu untuk dijadikan istri.
Tapi permintaan itu tak dipenuhi. Lantaran terpancing emosi dan merasa diabaikan, Bocor Sobolim pun gelap mata.
Bersama anak buahnya, Bocor Sobolim kemudian menyerang para pekerja tambang, hingga menewaskan seorang di antaranya.
Tak hanya menyerang para pekerja. Kelompok separatis yang dipimpin Bocor Sobolim pun membakar habis semua fasilitas yang ada di lokasi kejadian.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito membenarkan adanya peristiwa tersebut ketika dikonfirmasi awak media.