Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

G20 Indonesia Bakal Panas, Joe Biden Disebut Tak Sudi Duduk Bareng Pangeran Mohammed Bin Salman, Ini Alasannya

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 13 November 2022 | 15:42
Melihat daftar kepala negara yang akan hadir di G20 Bali salah satunya ialah Joe Biden.
Instagram.com/joebiden/

Melihat daftar kepala negara yang akan hadir di G20 Bali salah satunya ialah Joe Biden.

Gridhot.ID - G20 Indonesia dikabarkan akan segera berlangsung.

Dikutip Gridhot dari Kontan, para menteri dari 20 negara G20 dilaporkan sudah menginjakkan kaki di Indonesia.

Menteri Keuangan Rusia bahkan sudah datang lebih dulu untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi G20.

Namun dikabarkan G20 nanti akan memanas.

Pasalnya ada beberapa kepala negara yang 'bersinggungan' dalam pertemuan ini.

Salah satunya adalah Presiden Joe Biden.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berpartisipasi pada G20, dan tiba di Indonesia pada Minggu (13/11/2022).

Namun Biden tak akan duduk bersama putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman dalam KTT G20 di Bali.

Dikutip dari US News Jumat (11/11/2022), Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengungkapkan hal tersebut ketika Biden berangkat ke Mesir untuk pertemuan Perubahan Iklim PBB COP27, dan pertemuan tahunan AS-ASEAN dan Asia Timur di Kamboja.

Pada pertengahan Oktober lalu, Sullivan telah menyatakan Biden 'tak ada rencana' bertemu Salman dalam menyikapi pemangkasan produksi minyak sebesar 2 juta barel oleh OPEC+, kelompok eksportir minyak mentah yang dipimpin Arab Saudi bersama Rusia.

Biden tak akan sembrono, dan akan membuat langkah 'metodis' menyikapi hubungan negara itu dengan Arab Saudi yakni setelah Kongres AS kembali dari reses.

Baca Juga: Bank Soal PPPK 2022, Ini Contoh Soal P3K Tenaga Kesehatan untuk Ahli Farmasi dan Apoteker, Pendaftaran Tinggal 5 Hari Lagi

Hubungan AS dan Arab Saudi, yang sebelumnya sekutu, tengah bersitegang terkait pemangkasan produk minyak.

Pemangkasan produksi minyak sebesar 2 juta barel dilakukan oleh OPEC+, kelompok eksportir minyak mentah yang dipimpin Arab Saudi bersama Rusia. Harga minyak dunia meroket akibat serangan Rusia ke Ukraina.

Pemangkasan produksi itu membuat Pemerintahan Biden kesulitan untuk menahan harga gas dan minyak domestik serta inflasi.

Biden menuduh Arab Saudi telah berpihak kepada Rusia terkait permasalahan minyak.

Biden, dalam janji kampanye menyikapi kematian penulis Washington Post dan kritikus rezim Jamal Khashoggi, juga menyatakan akan membuat Arab Saudi menjadi 'pariah'.

Juli lalu, terakhir kali, Biden bertemu dengan Mohammed bin Salman.

Di sela-sela pertemuan G20, Biden dikabarkan lebih memilih melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping.

Baik AS dan China telah mengonfirmasikan kedua kepala negara akan bertemu dalam kesempatan itu.

Keduanya dilaporkan akan membicarakan mengenai Taiwan, Hak Asasi Manusia (HAM) dan Korea Utara.

Biden dilaporkan berusaha untuk membangun kembali hubungan antara AS dan China.

(*)

Source :Kompas TV kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x