Asiung mengatakan ia terakhir kali berkomunikasi dengan anak korban, D (40), beberapa pekan lalu.
Saat itu Asiung, D, dan petugas PLN berkomunikasi soal masalah pembayaran listrik di rumah itu yang sudah menunggak.
Lalu, D meminta petugas PLN untuk memutus aliran listrik di rumahnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, Asiung mengatakan empat korban itu berasal dari keluarga mapan.
Hal itu terlihat dari sejumlah harta benda yang dimiliki keluarga tersebut mulai dari rumah hingga kendaraan roda dua dan roda empat.
"Saya katakan ini keluarga mapan, punya mobil punya motor dan bukan keluarga penerima bansos (bantuan sosial)," jelas Asiung kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).
Selain itu, dikatakan Asiung terkait kepemilikan mobil dan motor itu tak hanya diketahui oleh dirinya saja, warga sekitar pun disebutnya juga mengetahui perihal harta yang dimiliki satu keluarga tersebut.
Asiung juga kerap beberapa kali melihat KM (66) yang merupakan istri sekaligus korban tewas bersama DF (42) anaknya berbelanja keperluan dapur.
"Punya mobil dan motor yang kadang kadang sebelum kejadian suka ke pasar ibu dan anak ini," ucapnya.
Sebagai informasi, satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di rumah itu pada Kamis (10/11/2022) malam.
Warga awalnya curiga mencari sumber bau tak sedap dari sumber kejadian. Setelah rumah didobrak, warga menemukan empat orang itu sudah dalam keadaan tewas di ruangan berbeda-beda.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar