Adapun anggapan Adrianus itu berangkat dari fakta bahwa suami-istri serta anak perempuan dan ipar ditemukan tak bernyawa dalam keadaan lambung kosong dan tak ditemukan makanan dan air minum di rumah tersebut.
Selain itu, kulkas di rumah mereka juga tak ada makanan.
Menurut dia, tewasnya satu keluarga semata-mata karena kelaparan dan tidak punya uang untuk makan adalah sangat tidak mungkin.
Adrianus Meliala justru menilai ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini. Ia justru menduga ada tindakan pelaparan.
Artinya, ada pihak-pihak yang membuat mereka lapar dengan tidak memberi akses makanan.
Dilansir dari Tribunnewscom, terkait dugaan bahwa satu keluarga yang tewas di Kalideres menganut paham-paham atau sekte-sekte tertentu, pihak kepolisian mengaku belum bisa menyimpulkan.
"Secara resmi belum bisa menyimpulkan (soal penganut paham atau sekte tertentu)," kata Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy saat dihubungi, Senin (14/11/2022).
Avrilendy mengungkapkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik untuk mengetahui penyebab pasti kematian satu keluarga tersebut.
"Kita tuggu hasil Puslabfor Polri, kemarin kita udah kasih sampel lambung sama hati dan organ tubuh lainnya. Kita masih tunggu itu untuk menyebab kematian," ungkapnya.
(*)