Saat itu, sniper Satgas Preventif Pos Kiwirok melihat tiga oknum anggota KKB Papua dengan membawa senjata api bergerak menuju ujung landasan bandara.
Melihat fakta tersebut, anggota Brimob pun mengambil tindakan tegas. Aparat penegak hukum itu langsung menembak satu di antaranya dan yang bersangkutan jatuh.
Kuat dugaan, pria pembawa senjata api itu meninggal dunia karena kehabisan darah. Darahnya tercecer di hutan hingga tempat jenazah dibakar oleh teman-temannya.
Gegara insiden tersebut, ungkap AKBP Cahyo Sukarnito, rencana penarikan personel TNI dari Kiwirok, batal. Helikopter yang sudah siap diterbangkan pun tidak diizinkan untuk beroperasi pada hari tersebut.
Sesungguhnya larangan penerbangan itu bukan semata karena tindakan oknum anggota KKB yang berniat menyerang helikopter tersebut.
Dibatalkannya rencana penerbangan ke Kiwirok itu disebabkan juga oleh cuaca yang tidak bersahabat pada hari itu.
"Faktor cuaca juga menyebabkan helikopter batal ke Kiwirok," kata AKBP Cahyo Sukarnito.
Dilansir GridHot.id, polisi dilaporkan menembak seorang yang diduga anggota KKB di kawasan Bandara Kiwirok, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua..
Untuk diketahui, dalam laporan kejadian, disebutkan bahwa ketika personel Satgas hendak melakukan pengamanan bandara, tiba-tiba mereka melihat keberadaan tiga orang yang mencurigakan.
Dari tiga orang tersebut, satu di antaranya menenteng senjata api. Sedangkan dua oknum lainnya hanya membawa benda tajam berupa parang.
"Tiga oknum itu diduga berniat mengganggu aktivitas personel Polri yang hendak mengirim logistik melalui penerbangan heli," ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.