"Yang meninggal dunia kami sudah mengidentifikasi mencocokkan data dengan Kemenkes di semua RS dan Puskesmas yang sudah betul ada jenazahnya. Per hari ini ada 271 jenazah," kata Kepala BNPB, Suharyanto dalam konferensi pers secara daring, Rabu.
Suharyanto mengungkapkan, masih ada 40 orang yang hilang. Rinciannya, sebanyak 39 orang hilang berasal dari Kecamatan Cugenang, dan satu orang dari Kecamatan Warung Kondang.
Oleh karena itu, menurutnya, bisa saja sebagian orang hilang merupakan jenazah yang belum teridentifikasi.
Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka mencapai 2.043 orang, dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang.
Kemudian, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak itu terdiri dari rumah yang rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.
"Ini akan terus diverifikasi. Untuk rumah ini didata, dari mulai RT/RW, kepala desa sudah diperintahkan Pak Bupati untuk melakukan pendataan pada rumah warga yang rusak," ujar Suharyanto.
Tak hanya itu, ada sebanyak 31 sekolah, 124 unit rumah ibadah, 13 gedung pemerintah, serta 3 rumah sakit mengalami kerusakan.
Sementara itu, sebanyak 15 kecamatan terdampak gempa, bertambah 3 kecamatan dari hari sebelumnya.
Beberapa kecamatan yang terdampak, antara lain Kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.
"Kecamatan sekarang ada 15 (yang terdampak gempa bumi), termasuk Kecamatan Cianjur, Cugenang, Sukaresmi, Cipanas, dan lain-lain," kata Suharyanto.