GridHot.ID - Umat muslim selalu dianjurkan untuk berdoa meminta perlindungan dari Allah SWT.
Seseorang percaya bahwa ujian ini datangnya dari Allah dan hanya Allah jugalah yang bisa memberikan kesembuhan.
Ketika ada sanak saudara, keluarga dekat, teman, maupun tetangga yang jatuh sakit, maka sudah menjadi keharusan bagi kita untuk menjenguk dan mendoakannya.
Melansir tribunjateng.com, semua orang bisa mengalami sakit.
Bagi manusia, sakit adalah perkara lumrah yang bisa dialami oleh siapa pun.
Tidak memandang jabatan maupun silsilah keluarga.
Seorang pedagang, nelayan, petani, menteri bahkan seorang dokter sekali pun, semua bisa sakit.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam mendoakan kesembuhan saudaranya ketika sedang sakit.
Selain itu kita juga diajarkan membaca doa untuk kesembuhan diri sendiri.
Dilansir dari Banjarmasinpost.co.id, pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan doa khusus untuk orang yang sakit
Diterangkan Ustadz Adi Hidayat, bagi orang yang sakit hendaknya senantiasa mengamalkan doa-doa agar mendapat kesembuhan.
Ustadz Adi Hidayat mengimbau agar membaca doa umum yang kerap dibaca saat sakit serta doa khusus yang didasarkan pada penyakit yang cukup berat.
Sakit adalah pandangan atau persepsi seseorang bila merasa kesehatannya terganggu. Sakit adalah hal yang tidak mengenakan atau nyeri yang pasti dirasakan seseorang.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan doa umum yang bisa dibaca ketika sakit dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Doa Meminta Kesembuhan
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Allahumma rabban-nas 'adzhibil-ba'sa, isyfi antasy-syafi la syifa'a illa syifa uka syifa'a al la yughadiru saqama
Artinya: Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkan lah penyakit ini, sembuhkan lah, hanya Engkau lah yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit."
"Atau ada doa-doa yang bisa diteladani dari kisah-kisah para nabi, yang pernah diuji dengan sakit, contoh misalnya sakit-sakit standar yang bisa kita rasakan sendiri dan bisa dibacakan sendiri, sebagaimana termaktub dalam Alquran Surah Asy-Syu’ara Ayat 80," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Surat Asy-Syu’ara Ayat 80
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Wa iżā mariḍtu fa huwa yasyfīn
Baca Juga: Salah Satu Bisikan Setan, Simak Amalan Doa Saat Dilanda Amarah, Termasuk untuk Memohon Perlindungan
Artinya: Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
"Pegang yang sakitnya dan bacakan, saya juga biasa mengamalkan itu, Alhamdulillah senantiasa mendapatkan barokah dari yang dimohonkan itu," papar Ustadz Adi Hidayat.
Berdasarkan pengalaman Ustadz Adi Hidayat, suaranya pernah sakit dan justru hilang, kemudian beliau pun berikhtiar dan tawakkal dengan cara mengkonsumsi herbal dan berdoa kepada Allah SWT.
Namun untuk penyakit yang cukup parah bahkan koma, bisa mengamalkan doa Nabi Ayub As.
Surat Al-Anbiya Ayat 83
۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn
Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
"Belajar dari Nabi Ayub As yang diuji dengan penyakit, penyakitnya dulu disimpulkan dengan penyakit yang sulit disembuhkan dan tidak pernah ada yang mengalaminya setelahnya, medis sudah angkat tangan, maka ini petunjuk agar meminta kepada Allah," paparnya.
Allah berkehendak mengabulkan langsung tanpa campur tangan siapapun, untuk menunjukkan cinta kasih Allah, yang lahir dari kesungguhan beribadah.
Jikalau ada penyakit yang tidak bisa diatasi manusia, ini adalah pertanda untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
Maka membaca doa Nabi Ayu menggunakan kata anni untuk diri sendiri, dan diganti annahu untuk orang lain.
"Bisa dibaca full sesuai ayatnya, diniatkan ibadah, dibacakan dalam sujud sambil shalat Tahajud malam, minta dengan Allah bersungguh-sungguh, didorong dengan sedekah, dengan kebaikan-kebaikan, niatnya untuk itu," terang Ustadz Adi Hidayat. (*)