Mengutip Kompas.com, TNI Angkatan Laut (AL) memiliki kapal survei bernama KRI Spica-934.
Selain KRI Spica-934, TNI AL sejatinya memiliki satu kapal survei lagi, yakni KRI Rigel yang sama-sama berkemampuan canggih.
KRI Spica dan KRI Rigel juga merupakan jenis kapal survei termodern di Asia Tenggara.
Nama kedua KRI tersebut diambil dari gugusan rasi bintang yang penting dalam navigasi laut.
Berikut spesifikasi hingga kecanggihan KRI Spica-934. Untuk spesifikasi KRI Rigel-933 dapat dilihat pada artikel ini.
Spesifikasi KRI Spica-934
Baik KRI Spica maupun KRI Rigel dibuat di galangan kapal OCEA Dossier di Les Sables d'Olonne, Perancis pada 2015.
Secara asasi, KRI Spica-934 berfungsi sebagai kapal riset dan survei, namun demikian juga dapat menjalankan peran sebagai kapal patroli.
Sebab, kapal ini dibekali senjata meriam permukaan Rheinmetall 20 milimeter di haluan dan sepasang senapan mesin ukuran 12,7 milimeter di buritan.
KRI Spica dapat melaju dengan kecepatan maksimal 14 knot dan mampu berlayar selama 20 hari tanpa sandar.
Kapal tersebut berada di bawah Dinas Hidro Oseanografi (Dishidros) TNI AL.
Mesin hingga peran KRI Spica
Dilansir dari tni.mil.id, KRI Spica-934 memiliki panjang 60 meter ditenagai dua mesin diesel 8V 4000 M53 untuk dua propeller.
Sementara untuk jarak jelajahnya mencapai 4.400 nautical mile pada kecepatan 12 knots.
Kapal ini mampu menghadapi gelombang laut sampai level sea state six.
KRI Spica-934 dapat menampung 30 awak dan 16 personel tambahan.
KRI Spica dan KRI Rigel digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas TNI dan TNI AL dalam operasi militer selain perang.
Khususnya dalam melaksanakan SAR (Search and Rescue) laut bilamana terjadi kecelakaan di laut dan membutuhkan pendeteksian obyek-obyek tertentu di laut kedalaman.(*)
Source | : | TribunBanyumas.com,Kompas.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar