Sayyidina Abu Bakar As-Sidiq berpesan jikalau meninggal dunia tidak ingin diiringi oleh kaum muslimah, dan pesan ini sunnah Nabi Muhammad SAW.
Alasannya adalah lelaki cepat lupa akan sesuatu, misalnya dalam konteks ini laki-laki mengantar jenazah sampai liang lahat sebentar saja akan lupa, sedangkan perempuan susah lupa.
"Ketika dilihat itu susah lupanya, makanya banyak perempuan selepas suami meninggal dia jaga anak sendiri dan tidak menikah lagi karena susah melupakan," ujarnya.
Maka dari itu, perempuan hendaknya shalat Jenazah saja dan tidak ikut mengantar hingga ke pemakaman.
Hadist Nabi Muhammad SAW berbunyi siapa yang ikut shalat Jenazah dapat satu qirath, sedangkan siapa yang ikut shalat Jenazah hingga mengantar samoai ke kubur atau liang lahat maka mendapat dua qirath.
Dua qirath adalah senilah dua bukit uhud yang besar, namun hadist ini berlaku hanya bagi lelaki.
Dikhawatirkan wanita akan lebih sensitif saat prosesi pemakaman, maka bisa melihat dari jauh saja.
"Siapa yang memukul-mukul pipi, menarik-natik rambut, menguytak baju bukan umat Nabi Muhammad SAW, karena itu hendaknya tak melakukan itu," pungkasnya.
(*)