Dia juga terkena masalah.
Oang ini diduga sebagai seorang maling lalu mendekam di penjara.
Dibalik jeruji besi tersebut dia tiap hari mendapat makanan tanpa pergi bekerja.
Hingga akhirnya pria itu menyesal ketika sesudah doanya diwujudkan.
Dia juga menanyakan ke Allah mengapa dia dipenjara.
"Pria miskin itu tersadarkan jika pernah berdoa supaya bisa melaksanakan ibadah tanpa bekerja," jelasnya.
"Ini adalah contoh menggurui Allah SWT," sebut Gus Baha.
Dia mengatakan bahwa perlu memiliki sudut pandang dan mengimani Allah sebagai zat yang Maha Pemberi.
"Sehebat apa saja kita di bumi ini, sehebat apa saja kita di mata manusia lain, kita hanya peminta yang hamba sahaya di hadapannya," bebernya.
Dengan kesadaran semacam itu, seseorang yang mengetahui statusnya sebagai abdullah (hamba Allah) maka akan waspada dalam memanjatkan doa.
"Tak perlu menuntut supaya doa kita diwujudkan Allah. Karena bisa saja, kita doakan suatu hal yang ujungnya cuma akan kita sesalkan," imbuhnya.