Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

KKB Papua Ancam Menembak Mati, Paulus Waterpauw Justru Marah Besar Karena Hal Ini: Kalau Mau Makan Bilang! Ini Tindakan Dikutuk Tuhan

Dewi Lusmawati - Minggu, 11 Desember 2022 | 15:00
Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mendapat ancaman dari KKB Papua.
Facebook TPNPB dan KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI

Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mendapat ancaman dari KKB Papua.

Gridhot.ID -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali bikin marahPenjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw.

Sempat diancam nyawanya oleh KKB Papua, Paulus Waterpauw kini meluapkan emosinya kepada kelompok pemberontak di bumi Cenderawasih tersebut.

Paulus Waterpauw sangat murka sehingga mengecam tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua yang suka main hakim sendiri, suka bunuh-bunuh orang yang tidak berdosa.

Amarah mantan kapolda Papua itu mencuat pasca terjadinya tindakan pembunuhan oleh KKB Papua yang sampai saat ini terus saja terjadi di Tanah Papua.

Dikatakannya, saat ini pihaknya akan membersihkan kelompok yang selama ini selalu menghalang-halangi pelaksanaan pembangunan di seluruh Papua.

Khusus di Papua Barat, lanjut mantan kapolda papua ini, pihaknya sangat marah atas tindakan kelompok yang menghalangi pembangunan di Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Baca Juga: Paulus Waterpauw Sudah Minta Kapolda Tumpas Habis KKB Papua, Sang Gubernur Naik Darah Anggota OPM Kembali Cabut Nyawa Warga: Kalau Mau Makan Bilang Sama Kita!

Dikutip dari Pos Kupang, pernyataan tegas Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw itu, saat ia melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Manokwari, baru-baru ini.

"Saya sudah sampaikan kepada Kapolda Papua Barat agar kipas (tumpas) habis seluruh kelompok yang menghambat pertumbuhan di Maybrat dan Bintuni," tandas Paulus Waterpauw di Manokwari baru-baru ini.

Oleh karena itu, Paulus Waterpauw juga meminta agar setiap kelompok tidak boleh mengganggu atau menghambat pelaksanaan pembangunan.

Sekecil apa pun kegiatan pembangunan itu, siapa pun tak boleh menghalang-halangi. Apalagi berusaha untuk menggagalkan hanya untuk kepentingan sesaat.

"Saya mau kasih tahu, saat ini kita mau membangun dan memberi akses jalan sehingga jangan dihambat," ujarnya.

Bagi seluruh warga di Papua Barat, tidak boleh ada yang menghambat pembangunan infrastruktur jalan.

Baca Juga: KKB Papua Angkat Kaki, Warga Kiwirok Pegunungan Bintang Akhirnya Bisa Pulang ke Rumah Usai 14 Bulan Mengungsi, TNI Polri Bakal Jamin Keamanan Sampai Bantu Bangun Desa

"Kalau kalian mau makan, bilang sama kita. Jangan kalian lakukan kekerasan apalagi kepada saudara-saudara kita yang tidak berdosa," tegasnya.

"Dibantai pula mereka (pekerja jalan). Ini tindakan yang dikutuk tidak saja oleh manusia tetapi juga oleh Tugan. Tuhan kutuk mereka itu," tandasnya penuh amarah.

"Setiap darah menetes pasti dia akan menuntut kita suatu saat nanti," pungkasnya.

Sebelumnya, Paulus Waterpaw mendapat ancaman dari KKB Papua kepada mantan Kapolda Papua itu yang diunggah melalui media sosial dan kini menjadi kabar viral di jagat maya.

MengutipPos-Kupang.com, ancaman KKB Papua itu adalah menembak mati Paulus Waterpauw lantaran disebut telah menghabisi anggota KKB yang disebut sebagai pejuang Papua merdeka.

"Dua orang ini dibunuh Paulus Waterpauw selama menjabat sebagai Kapolda Papua. Ini baru dua kasus yang dia lakukan," kata seorang pria saat membacakan pernyataan sikap KKB Papua Kodap IV Sorong Raya, Papua Barat.

Baca Juga: Paras Cantiknya 11-12 dengan Erina Gudono, Inilah Sosok Shania Gudono Adik Ipar Kaesang Pangarep, Sudah Geluti Bisnis di Usia Muda

Pernyataan sikap itu dibuat di Markas KKB Sarukun, tertanggal 11 Juli 2022 oleh Bayeryansen Koju Komandan Operasi, Brigjen Deni Mos sebagai Panglima Daerah, Lekagak Telenggen sebagai Komandan Operasi Umum se-Tanah Papua, dan Goliat Tabuni sebagai Panglima Tinggi.

Disebutkan bahwa tak hanya Paulus yang menjadi target KKB Papua, tapi juga para pejabat lain yang diketahui mendorong pembentukan DOB (Daerah Otonomi Baru) di Papua.

Pembentukan daerah otonom baru tersebut, katanya, merupakan rencana pemerintah pusat untuk memperbanyak dan atau mempertebal jumlah prajurit TNI Polri di Papua.

Karena itu, rencana itu ditolak KKB karena upaya yang dilakukan hanya untuk memperkokoh kekuasaan Indonesia di Tanah Papua.

"Kami bangsa Papua menolak semua rencana pemerintah Indonesia untuk Papua. Kami tidak mau Papua terus dijajah oleh bangsa kolonial," ujarnya.

Baca Juga: 'Dia Warga Negara Inggris!' Deklarasinya Jelas Ditolak Internal KKB Papua, Benny Wenda Kini Ngaku Sudah Bentuk Kabinet, Pede Bakal Ambil Alih Urusan di Papua Barat

Dalam video viral tersebut, KKB Papua juga menyebutkan bahwa para pejabat yang diketahui mendukung pembentukan daerah otonomi baru di Papua akan menjadi target anggota KKB.

"Kami akan tembak mati para pejabat itu, karena mendukung pemerintah kolonial yang menjajah Papua," ujar pria yang membacakan surat pernyataan itu.

Profil dan Biodata Paulus Waterpauw

Mantan Kapolda Papua, Paulus Waterpauw
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI

Mantan Kapolda Papua, Paulus Waterpauw

Paulus Waterpauw adalah pensiunan jenderal TNI berpangkatKomjen.

Mantan Deputi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ini dilantik menjadi penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat pada Kamis (12/5/2022).

Komjen Paulus Waterpauw menggantikan Dominggus Mandacan yang masa jabatannya berakhir.

1. Putra Papua

Mengutip Surya.co.id, Paulus Waterpauw lahir di Fakfak, Papua Barat pada 25 Oktober 1963.

Baca Juga:Data Intelijen Dikumpulkan Panglima Jenderal Andika Perkasa, TNI Akan Tindak Tegas KKB Papua yang Bantai 11 Warga Sipil di Nduga: Kita Jangan Salah Tangkap!

Pada usia 10 tahun, Paulus Waterpauw pindah ke Surabaya.

Paulus menempuh pendidikan Sekolah Dasar di YPK (Yayasan Pendidikan Kristen) Surabaya dan lulus pada 1977.

Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 6 Surabaya (1980) dan SMA Negeri 5 Surabaya (1983).

Paulus menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987, lanjut ke Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK (1996), Sekolah Staf dan Pimpiman Polri (Sespim) tahun 2002 dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) tahun 2014.

2. Rekam jejak

Lulus Sespim, Paulus kembali ke tanah kelahiran dan dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mimika.

Dua tahun menjabat Kapolres Mimika, Paulus kemudian dipercaya menjabat sebagai Kapolresta Jayapura.

Sebelum menempati posisi sebagai Kapolda Sumatera Utara, Paulus menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.

Sesuai Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian bernomor ST/1408/VI/2017, terhitung mulai 2 Juni 2017 Paulus menjabat sebagai Kepala Polda Sumatera Utara.

Baca Juga: Pecatan TNI Ikut Egianus Kogoya Bantai Warga Nduga, KKB Papua Sebut 3 Wilayah Ini Jadi Medan Perang, Sebby Sambom Muncul Beri Peringatan: Kami Tidak Tanggung Jawab Jika Anda Mati di Sana!

Setahun kemudian, Paulus dimuatasi dari jabatannya sebagai Kapolda Sumatera Utara.

Paulus dipindahkan ke Lembaga Pendidikan Polri untuk penugasan di Lembaga Pertahanan dan Keamanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia.

Pemindahan Paulus termaktub dalam Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia No: ST/ 2015/VIII/KEP/2018 tertanggal 13 Agustus 2018.

Dalam surat itu, ditulis pula posisi yang ditinggalkan Paulus akan ditempati Brigjen Pol Agus Andrianto (51) yang saat ini menjabat Wakapolda Sumut.

Berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor: ST/2569/IX/KEP/2019 tertanggal Jumat 27 September 2019 yang ditandatangani AS SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri, Paulus ditunjuk menjadi Kapolda Papua.

Sebelum menjabat sebagai Kapolda Papua, Paulus merupakan mantan Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.

3. Riwayat Jabatan

  • Pamapta Polresta Surabaya Timur Polda Jatim: 08-12-1987
  • Wakasat Serse Polresta Surabaya Timur Polda Jatim: 27-12-1988
  • Kanit Interkrim Sat IPP Polwiltabes Surabaya Polda Jatim: 12-12-1990
  • Kasat Intelpam Polres Mojokerto Polda Jatim: 02-12-1992
  • Kasat Ops Puskodalops Polda Kalteng: 27-12-1997
  • Paban Muda Pada Paban IV/Kam Sintel Polri: 21-12-1998
  • Kapolsek Metro Menteng Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya : 01-04-2000
  • Kapuskodal Ops Polres Jakarta Pusat: 01-12-2000
  • Wakapolres Tangerang Polda Metro Jaya: 05-09-2001
  • Pamen Sespim Dediklat Polri: 08-05-2002
  • Kapolres Mimika Polda Papua: 14-12-2002
  • Kapolres Jayapura Kota Polda Papua: 21-10-2005
  • Direskrim Polda Papua: 17-02-2006
  • Penyidik Utama TK II Dit III/Kor dan WWC Bareskrim Polri: 13-02-2009
  • Widyaiswara Madya Sespim Polri: 24-08-2010
  • Widyaiswara Madya Sespim Polri: 29-09-2010
  • Kapolda Papua
  • Kabaintelkam Polri
  • Deputi BNPP Kemendagri
Baca Juga: Jadi Andalan TNI AU, Inilah Kehebatan Helikopter EC-725 Caracal yang Tembus Wilayah KKB Papua untuk Evakuasi Korban Pembantaian, Bisa Mendarat di Laut dan Darat

Tanggapan Paulus Waterpauw

MengutipKompas.com, Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw angkat bicara terkait ancaman KKB Papua.

Paulus meminta kelompok TPNPB-OPM untuk datang langsung kepadanya ketimbang memberi ancaman.

Pihaknya mengaku terbuka untuk mendiskusikan persoalan dengan baik.

"Kalau mereka mau, datang. Utus perwakilan, kita bicara baik-baik. Kalau ingin sesuatu mari bicara, daripada ancam-ancam di belakang pohon sana. Tidak elok kata orang, kitorang ini sudah selesai dengan ancam mengancam begitu," ucap Paulus, Sabtu (16/7/2022).

Paulus mengatakan dirinya mengetahui adanya ancaman itu dari video yang beredar.

Ia menduga ada oknum tak bertanggung jawab yang memengaruhiKKB untuk membuat ancaman kepadanya.

"Saya katakan, itu pikiran mereka. Di era sekarang ini kita bisa lihat sebenarnya yang membuat mereka seperti itu siapa," jelasnya.

Namun, ia tak mau ambil pusing dengan ancaman tersebut.

Mantan Kapolda Papua ini mengaku tak punya permasalahan dengan siapa pun.

"Orang Ambon bilang seng (tidak) ada masalah itu. Kitong seng ada masalah dengan mereka, kalau ada, itu masalah mereka," ucapnya.

Baca Juga:Tiru Aksi ISIS, Panglima KKB Papua Bocor Sobilim Sengaja Rekam dan Bawa Pulang Kepala Warga Sipil ke Markas Persembunyian, Dikenal Sadis di Luar Batas Kemanusiaan

(*)

Source : Pos Kupang Surya Malang

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x