Gridhot.ID - Tak dipungkiri sebagian masyarakat Jawa masih percaya dengan ramalan weton.
Mereka percaya dari hitungan atau ramalan weton bisa diketahui sifat, karakter, peruntungan rezeki hingga kecocokan jodoh.
Percaya atau tidak, menurut primbon Jawa, ada 3 weton paling licik yang menghalalkan segala cara untuk menguntungkan diri sendiri.
Disebutkan bahwa ketiga weton itu bisa berbuat apa saja untuk kesenangan dirinya sendiri.
Melansir Sonora.id, inilah ulasan 3 weton apa paling licik dan tega menjatuhkan orang lain termasuk saudara mereka sendiri.
1. Senin Wage
Weton pertama yang disebut sebagai weton paling licik dan suka berbohong adalah Senin Wage.
Sejak mereka kecil, lingkungan mereka memicu apa yang diyakini benar dan tidak mau mengalah sehingga Senin Wage cenderung ingin menang sendiri.
Dengan sifat tersebut, Senin Wage kerap menjatuhkan orang lain demi mendapat apa yang diinginkan.
Tak heran jika weton Senin Wage disebut sebagai weton paling licik.
2. Minggu Pon
Berikutnya, ada Minggu Pon yang disebut sebagai weton paling licik karena tipu muslihatnya.
Orang yang lahir di hari pasaran Minggu Pon cenderung memiliki watak penipu yang disembunyikan dari orang lain.
Di depan semua orang mereka terlihat baik dan penyayang, namun di balik sifat itu ada sifat licik dan penipu yang disembunyikan oleh Minggu Pon.
Mereka suka merebut kesempatan orang lain dengan seketika tanpa memperdulikan perasaan orang tersebut.
3. Minggu Wage
Terakhir, ada pemilik weton Minggu Wage yang suka dengan niat akan berbohong demi mencapai tujuan yang mereka susun sendiri.
Umumnya, orang yang lahir di weton Minggu Wage berdusta untuk menyembunyikan sesuatu dari semua orang.
Sederhana saja, mereka merasa malas atau tidak mau ribet menjelaskan suatu fakta secara terang benderang.
Selain itu, beberapa kali mereka berbohong demi mewujudkan keinginannya. Tidak heran weton ini sering disebut penjilat.
Perlu diingat, ulasan ini hanyalah sebuah ramalan yang belum terbukti kebenarannya.
Anda boleh percaya, boleh juga tidak, karena semua kembali kepada pribadi masing-masing.
(*)