Pada shalat berjamaah, makmum yang mungkin tidak mengetahui bagaimana duduk tawarruk atau duduk ifitrasy, bisa menengok posisi kaki imam untuk membetulkannya.
Tentu hal ini diawali dari shaf paling depan persis di belakang imam, lalu makmum di belakangnya mengikuti, dan seterusnya.
"Maknanya dalam shalat berjamaah tidak hanya masalah doa, tapi juga belajar gerak-gerak shalat," ucap Ustadz Abdul Somad.
Gerakan-gerakan shalat dapat dicontohkan dari Nabi Muhammad SAW turun ke sahabat Nabi SAW, selanjutnya ditiru oleh thabiin, hingga ulama, lalu ke seluruh umat muslim.
Selain itu, jika shalat dilakukan secara berjamaah juga dapat memperbaiki bacaan shalat dari makmum.
(*)
Source | : | Banjarmasin Post,Kemenag.go.id |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar