Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Perjuangan Laksamana Yudo Margono mulai dari seorang anak petani di Madiun hingga kini jadi Panglima TNI, begitu menginspirasi.
Bahkan saat masih menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL), Yudo Margono muda pernah mengalami tidur di masjid.
Panglima TNI Yudo Margono saat itu harus menempuh perjalanan naik bus Madiun-Surabaya, serta tak ada kerabat yang bisa dijadikan tempat menginap.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Surya.co.id, 14 Desember 2022, Yudo yang dibesarkan oleh keluarga petani itu membuat dirinya memahami dengan baik arti sebuah perjuangan, terutama berkaitan dengan mewujudkan cita-cita.
Meskipun begitu, perjuangan Yudo untuk menjadi tentara berhasil terbayarkan dengan baik, seperti dilansir dari ANTARA.
Usai menyelesaikan pendidikan militer di AAL, Yudo berkesempatan pula mengenyam beragam pendidikan militer lainnya.
Di antaranya, dia pernah mengenyam pendidikan militer di Kursus Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) pada tahun 1989.
Lalu, Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992), Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa)/Kom Angkatan VI (1992-1993), Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) II/Koum Angkatan XI (1997-1998), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) A-40 (2003), Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI A-38 (2011), dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI PPRA A-52 pada tahun 2014.
Di luar dunia militer, Yudo juga pernah menjalani pendidikan sebagai mahasiswa di Universitas Krisnadwipayana Jakarta.
Baca Juga: Hari-hari Dikonsumsi, Benarkah Gula Bisa Memicu Asam Lambung Naik? Begini Penjelasannya