Ancaman pembunuhan itu dilontarkannya selang sehari setelah Kalenak Murib membunuh anak seorang kepala suku di daerah itu.
Kalenak Murib juga menyatakan akan menembak mati para aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu.
"Saya akan menembak mati semua ASN di Kabupaten Puncak," ancam Kalenak Murib sebagaimana yang beredar dalam video viral tersebut.
"Saya juga akan menembak mati bupati kalau tidak mendukung perjuangan Papua merdeka," sambung Kalenak Murib.
Tatkala ancaman ke Bupati beredar luas, Willem Wandik yang disasar pun angkat bicara.
Willem Wandik menyatakan, KKB merupakan gerombolan yang hanya mengatasnamakan kemerdekaan Papua untuk memuluskan tindakannya.
Sebab, katanya, saat ini KKB Papua bukan lagi organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Papua sebagaimana yang didengungkan selama ini.
KKB telah dijadikan sebagai wadah untuk melakukan pelbagai tindakan kriminal dengan mengatasnamakan Papua merdeka.
Dengan demikian, Willem Wandik meminta aparat TNI Polri agar lebih tegas memberikan tindakan kepada kelompok tersebut.
Pernyataan Willem Wandik itu ternyata bukan tanpa dasar.
Ia mengungkapkan itu setelah bertemu Nikolas Hababa, ayahanda dari korban tembakan.