GridHot.ID - Belum ada satu bulan Ki Joko Bodo meninggal dunia, tapi anak-anaknya sudah ramai diisukan sedang rebutan warisan.
Dilansir dari Tribunnews.com, anak perempuan almarhum Ki Joko Bodo, Adya Prasasti, dengan tegas membantah isu tersebut.
Ayda Prasasti mengatakan dirinya dan saudara-saudara lainya tidak saling rebutan warisan.
Ayda Prasasti yang sudah klarifikasi melalui akun Tik Tok meminta agar tidak ada pemberitaan buruk terkait keluargnya, apalagi sepeninggalan sang ayah.
"Itu sangat tidak benar," tegasnya.
Perempuan yang akrab disapa Sasti ini mengatakan keluarganya adem ayem dan tentram.
Kondisi keluarganya saat ini sangat harmonis.
"Baik-baik, adem, tentram. Mohon diberitakan yang baik-baik ya," ucapnya.
Lebih lanjut, Sasti menegaskan, perkara warisan adalah urusan pribadi keluarganya.
"Perkara warisan adalah hal yang nggak perlu semua orang tahu," ujarnya.
"Semua sudah ada bagiannya masing-masing dan itu keluargaku yang tahu," tutupnya.
Dilansir dari Kompas.com, Ki Joko Bodo meninggal pada 22 November 2022 lalu.
Tidak diketahui penyebab meninggalnya apa, hanya saja 40 hari sebelum meninggal, kondisi kesehatan Ki Joko Bodo terus menurun dan sempat dirawat di rumah sakit.
Anak kedua Ki Joko Bodo, Refo, mengungkap keinginan Ki Joko Bodo semasa hidup.
Refo mengetahui itu secara kebetulan, karena cerita dari teman-teman SMA Ki Joko Bodo.
"Aku baru tahu, kemarin kan temen-temen SMA ayah datang ke rumah, temen-temen SMA ayah bilang, ayah sempat curhat," kata Refo dikutip dari Rumpi Trans TV.
"'Aku enggak pengin anak-anakku kayak aku'," ujar Refo menirukan ucapan ayahnya yang dia dengar dari teman SMA Ki Joko Bodo.
Begitu tidak ingin jejak langkah dia diikuti oleh anak-anaknya, Ki Joko Bodo sampai memberikan pendidikan agama yang terbaik untuk anak- anaknya.
"Makanya ayah itu sekolahin kita di sekolah Islam, ngajiin kita, kasih guru les," ucap Refo
"'Pokoknya jangan ada yang ikuti jejak ayah,' itu ngomong kayak gitu," sambungnya.
Sementara itu, diakui anak perempuan Ki Joko Bodo, Sasti bahwa ayahnya memang tak lagi mengejar dunia sejak menjalani ibadah umrah.
Bahkan di rumahnya rutin digelar pengajian. Kegiatan pengajian yang dimulai sejak sekitar lima tahun lalu juga semakin rutin dilakukan dua tahun sebelum Ki Joko Bodo meninggal.
"Dia ngerasa selama ini dia ngejar dunia terus, mana akhiratnya. Mulai dari itu manggil ustaz dari Jogja, ngaji bareng-bareng, shalat bareng," ujar Sasti.
"Udah (berjalan) lima tahun. Tapi kalau misal benar-benar ikut pengajian terus menerus, dua tahun terakhir," lanjutnya. (*)
Source | : | Tribunnews.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar