Ia berharap, Yudo mampu mengayomi serta mewujudkan negara dan rakyat Indonesia yang semakin baik ke depannya.
"Bukan hanya masa depan TNI, tapi juga masa depan seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Sejalan dengan itu, Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mengatakan, ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) besar yang menanti Yudo, misalnya terkait penanganan konflik di Papua.
Menurut Anton, konflik di Papua bakal menjadi batu ujian Yudo untuk melakukan perubahan pendekatan dalam hal penanganan isu tersebut.
"Reorientasi militer di Papua dan Papua Barat hingga kini masih belum terlihat dengan jelas, dan kebijakan ini adalah batu uji krusial untuk panglima mendatang," ujar Anton, Senin (19/12/2022).
Menurut Anton, perubahan kebijakan di Papua penting dilakukan. Sebab, masalah di Papua sejauh ini belum mendapatkan perubahan secara signifikan.
Apalagi, kata Anton, situasi di Papua juga masih menjadi masalah keamanan nasional yang signifikan.
"Di sisi lain, kejelasan bagaimana pendekatan non-kekerasan dan reorientasi militer pasca DOB di Papua menjadi penting mengingat sejauh ini yang muncul adalah kabar burung terkait rencana penambahan sejumlah komando teritorial di Bumi Cenderawasih," katanya.
Selain itu, Anton mengatakan, wacana soal reorientasi kebijakan penanganan konflik di Papua sebetulnya sudah diungkapkan Jenderal Andika Perkasa pada awal menjabat sebagai Panglima TNI.
(*)
Source | : | Kompas.com,ANTARA News |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar