Dalam kunjungannya nanti, dirinya akan mendengarkan masukan dari prajurit TNI yang ditugaskan di Papua, pemerintah daerah, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
"Setelah semua masukan itu kita dengar baru saya putuskan langkah-langkah berikutnya. Jadi memutuskannya setelah saya cek dulu," kata Yudo.
Yudo juga, akan lebih dulu mendengarkan pendapat para pemangku kepentingan sebelum memutuskan strategi penanganan Papua.
Yudo pun menekankan bahwa operasi TNI di Papua kini lebih menonjolkan operasi teritorial dengan tetap memberikan tindakan tegas sesuai aturan hukum.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi dan kemudian melaporkannya kepada Presiden.
"Nanti tentunya akan kita evaluasi dulu, baru nanti saya laporkan ke Pak Presiden situasi yang ada," tandas Yudo.
Sementara itu, Menko Polhukam, Mahfud MD juga ikut angkat bicara terkait peningkatan serangan KKB di Papua.
Mahfud meminta masyarakat tidak membalas aksi serangan KKB dengan aksi kekerasan.
"Mari kita ini jangan terlalu emosional, jangan terlalu emosi. 'Pak kok tidak dibabat aja, kan gampang aja' bukan begitu caranya mengelola negara. Dibabat salah, tidak dibabat banyak masalah seperti ini," jelasnya dilansir dari YouTube Kompas TV, Kamis 15 Desember 2022.
Menurutnya, cara penyelesaian konflik dengan KKB Papua bukan dengan serangan senjata seperti yang mereka lakukan.
Ia menjeleskan pemerintah tidak takut dengan KKB tapi tidak dapat membalas aksi mereka karena ada nyawa warga Papua yang harus dilindungi.
"Kita ngerem karena ada saran dialog, jeda dulu jangan bertindak. Bukan soal kita takut atau apa, mana takut. Tapi menyelesaikan dengan mengingat setiap nyawa manusia itu berharga," terangnya.
Baca Juga: Didampingi Khodam Penyembuh Alami, Pantas 4 Weton Ini Bisa Mengobati Penyakit Menurut Primbon Jawa
Mahfud berharap konflik dengan KKB dapat segera diselesaikan.
"Tapi mari kita pelan-pelan, kita menyelamatkan satu nyawa manusia itu sangat penting dilakukan," imbuhnya.
(*)
Source | : | Pos-Kupang.com,Antaranews |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar