Namun sayang, tidak ada penghuni rumah calon mempelai wanita yang bisa ditemui.
Sekretaris Desa (Sekdes) Belambangan, Renzi, saat ditemui juga mengatakan, dirinya mengakui pernikahan yang seharusnya digelar pada 18 Desember 2022 gagal.
Acara yang semula untuk resepsi pernikahan, diganti dengan aqiqah keponakan calon mempelai wanita.
"Jadi tanggal 17 itu acara pernikahan. Sudah dibatalkan dan diganti dengan acara aqiqah keponakan dari calon mempelai wanita," jelas Sekdes Renzi.
"Kami tidak tahu kemana mereka pergi karena tidak melapor, mungkin malu setelah acara pernikahan batal," jelas Renzi.
Kronologi
Dilansir dari Kompas TV, beberapa hari sebelum pernikahan, pihak keluarga calon mempelai wanita meminta uang tambahan sebesar Rp6,7 juta kepada Anjas, alasannya untuk menutupi kekurangan biaya pernikahan.
Akhirnya Anjas menyanggupi permintaan itu, namun ia hanya mampu memberi Rp6 juta.
Sedangkan sebelumnya, Anjas mengaku telah memberikan uang sebesar Rp35 juta dan emas sekitar 13 gram sebagai mahar saat lamaran yang digelar pada November 2022.
Setelahnya, saat berkunjung ke rumah calon istrinya yang berinisial DN pada H-1, Anjas terkejut melihat persiapan acara pernikahannya.
Saat itu di rumah DN hanya terpasang terpal tanpa dekorasi apa pun selayaknya acara pernikahan.
Source | : | Kompas TV,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar