Meski Tiko mencoba membantu proses evakuasi, Eny tetap tidak ingin keluar. Bahkan, ia memarahi Tiko.
"Pintu rumah dikunci dan diganjal besi. Kami koordinasi dengan pengurus lingkungan, dan diizinkan oleh Tiko untuk membuka pintu secara paksa," ujar Kurniawan.
Pintu yang dibuka adalah pintu belakang samping rumah.
Ketika pintu berhasil dibuka, ternyata ada Eny di belakang pintu. Ia masih menolak untuk dievakuasi.

Auto Pangling! Rumah Mewah Ibu Eny dan Tiko kini bersih usai disemprot air petugas Damkar, seperti apa penampakannya?
"Bu Eny nolak, bahkan sempat beberapa kali memukul petugas dan melawan. Tapi karena jumlah kita agak banyak, akhirnya bisa mengevakuasi," tutur Kurniawan.
Meski demikian, proses evakuasi dari pintu masuk menuju kendaraan pun tidaklah mudah.
Eny masih melakukan perlawanan dengan memukul dan meludah para petugas.
"Di mobil ada beberapa anggota tim yang dipukul. Tapi ini sudah jadi tanggung jawab kami. Alhamdulillah (evakuasi) bisa berjalan dengan baik. Bu Eny dan Tiko dibawa ke RSJ Duren Sawit," ujar Kurniawan.
Saat ini, Eny masih dirawat di RSJ Duren Sawit. Kurniawan mengatakan bahwa ia tidak mengetahui hasil pemeriksaan lebih lanjut.
Sebab, hal tersebut sudah berada di luar ranah Sudin Sosial.
"Selama merujuk pasien, kami hanya sebatas mengantarnya ke ruang pendaftaran dan IGD," jelas Kurniawan.