Ada beragam upaya dalam membantu Eny dan Tiko, salah satunya mengaktifkan kembali KTP Eny.
"Karena KTP di KK belum elektronik, makanya dari pak RT (katanya) identitas harus dihidupkan. Tiko sudah KTP elektronik. Pas sudah hidup, bantuan masuk," kata Slamet.
Upaya lain yang telah dilakukan adalah mempekerjakan Tiko sebagai petugas keamanan kompleks pada 2015.
Selanjutnya, Tiko juga mengambil paket C dan dikursuskan agar bisa mengendarai mobil.
"Pak RT bilang, gimana kewajiban kita. Makanya dipekerjakan sebagai keamanan, dan dikursuskan bawa mobil. Tetangga kadang pakai tenaga dia. Sekarang lagi paket C, itu lingkungan yang bantu," terang Slamet.
Adapun beragam upaya tersebut dilakukan agar Tiko memiliki penghasilan untuk membiayai Eny.
Slamet kembali menegaskan bahwa tidak ada warga yang membiarkan Eny dan Tiko tidak tertolong.
"Selama ini yang bilang tetangga ada pembiaran, mohon maaf itu enggak benar. Memang dari 2013 aktif bantu. Makanya saya kaget kok dipelintir, karena enggak langsung kemari," tegas Slamet.
(*)