Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Buya Yahya Jelaskan Sebagai Pengembangan Ilmu yang Boleh Diikuti, Simak Hukum Menentukan Waktu Shalat Menggunakan Aplikasi Digital, Waspadai Hal Ini

Desy Kurniasari - Sabtu, 07 Januari 2023 | 05:13
Muslim Pro

Muslim Pro

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Menjelaskan Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW, Simak Cara Umat Muslim Menghindari Was-was Setan Sebelum Makan dan Minum

Namun menurut para ulama, penentuan terbenamnya matahari harus dilakukan di tanah datar atau lapang, misalnya lautan.

"Maka jika terbit matahari itulah terbit sesungguhnya, jika terbenam matahari itulah terbenam sesungguhnya," papar Buya Yahya.

Seandainya penentuan terbenamnya matahari dilakukan di atas bukit, maka pukul 16.00 Wita sudah bisa dikatakan buka puasa karena matahari sudah terlihat terbenam.

Ini karena ukuran terbenam, bukan terbenam di penglihatan orang yang berada di suatu daerah yang tidak datar seperti gunung atau bukit, akan tetapi sesuai pemahaman para ulama yakni di tanah hampar yang tidak bergunung dan berpohon lalu terbenam matahari itu yang dipatuhi untuk berbuka puasa.

Matahari kalau sudah muncul atau terbit di tanah hampar itu, maka berakhirlah waktu subuh.

"Pada aplikasi digital itu menunjukkan hal itu, kalau misalnya Anda tinggal di daerah pegunungan atau daerah yang banyak pohon maka bisa pakai aplikasi saja," urai Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan aplikasi digital tersebut adalah pengembangan ilmu yang ada di saat ini yang boleh diikuti.

Waktu masuk dan keluar shalat bagi yang tidak melihat langsung karena kondisi alam, maka dengan ijtihad atau berusaha dengan ilmu yang dimiliki termasuk aplikasi digital.

Jikalau aplikasi bertentangan dengan alam, misalnya matahari sudah tergelincir namun di aplikasi masih belum menunjukkan waktu shalat maka aplikasi tersebut salah.

"Aplikasi sama halnya dengan kompas dalam penentuan ka'bah, yang mana digunakan di daerah yang jauh dari ka'bah, namun jika kompasnya sudah di depan ka'bah namun justru menunjukkan posisi yang miring berbeda dengan ka'bah, maka jangan diikuti," tukas Buya Yahya. (*)

Halaman Selanjutnya

Source :Banjarmasinpost.co.idBangkapos.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x