GridHot.ID - Hingga kini Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua masih saja menebar teror dan ancaman kepada masyarakat dan TNI-Polri.
Pasukan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua tampaknya mengancam untuk melakukan aksi di tahun 2023.
Mengutip tribun-papua.com, sebanyak 87 kasus kekerasan dilancarkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sepanjang 2022.
Aksi kekerasan oleh KKB tersebar pada 15 wilayah hukum Polres.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut, aksi KKB itu merenggut 43 korban jiwa dan 51 korban luka-luka.
"Korban meninggal dunia, 9 TNI, 3 Polri, 31 sipil dan 6 KKB. Korban luka, TNI 19 orang, 6 Polri dan 26 sipil," ujarnya di Jayapura, Sabtu (31/12/2022).
Jumlah kasus terbanyak terjadi di Polres Puncak dimana terjadi 25 kasus yang melibatkan KKB, kemudian Polres Pegunungan Bintan 10 kasus, Polres Yahukimo dan Intan Jaya sama-sama 7 kasus, Polres Nduga 6 kasus.
Kasus-kasus lainnya terjadi di Polres Puncak Jaya 3 kasus, Mimika 3 kasus, Paniai 3 kasus, Nabire 1 kasus, Yalimo 2 kasus, Lanny Jaya 1 kasus, Jayawijaya 1 kasus, Deiyai 1 kasus, Dogiyai 1 kasus, dan Yapen 1 kasus.
Fakhiri menyebut, sebagian besar aksi KKB dilakukan menggunakan senjata api dimana cukup banyak yang berujung pada terjadinya kontak tembak.
"Selama 2022 terjadi 18 kontak tembak dan 22 penembakan," ucapnya.
Pada periode yang sama, aparat keamanan berhasil mengamankan 1.275 amunisi, 11 magazine, 1 senjata organik, 1 senjata rakitan, dan 4 mortir yang seluruhnya diduga milik KKB.