Brigjen TNI itu mengakui bahwa perbedaan pandangan merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, bukan berarti itu penghalang untuk menjadi saudara.
Saat ini, pihaknya tengah berkomunikasi agar jaringan komunikasi bisa segera dibangun di Distrik Kiwirok.
"Kami terus berupaya dan berkomunikasi untuk membangun BTS Bhakti di Kiwirok agar memudahkan warga berkomunikasi dengan keluarga," katanya.
Untuk diketahui, gangguan keamanan di Kiwirok terjadi tanggal 21 September 2021 lalu, setelah KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo menyerang tenaga kesehatan hingga menyebabkan Gabriel Melani meninggal dan empat rekan serta seorang dokter terluka.
KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo juga membakar sejumlah fasilitas umum yang ada di Kiwirok di antaranya puskesmas, kantor kas Bank Papua, dan pasar.
Akibatnya warga Kiwirok mengungsi ke Oksibil dan beberapa kampung seperti kampung Balusu, Kabiding, Okpol, dan Kampung Bulangkop.
Sosok Lamek Taplo
Lamek Taplo adalah pimpinan dari KKB Ngalum Gupel di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Dilansir dari Tribun Papua, Lamek Taplo adalah adalah Panglima Komando Daerah Pertahanan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang disebut TPNPB.
Lamek Taplo tercatat menembak tiga prajurit TNI di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (20/10/2020).
Terakhir, kelompok pimpinannya melakukan kontak senjata dengan TNI hingga satu orang aparat tertembak pada Senin (13/9/2021).
Selain itu, kelompoknya juga membakar sejumlah fasilitas umum, seperti Puskesmas, pasar, bank, hingga sekolah di Distrik Kiwirok.
(*)
Source | : | ANTARA News,Tribun-Papua.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar