"Lebih baik menyerah sekarang, sebelum kami melakukan penegakan hukum secara tegas, terarah, dan terukur," kata Danrem 172/PWY lewat keterangan tertulis, Jumat (13/1/2023).
Pria yang akrab disapa Jo itu meminta bantuan tokoh adat, agama, dan masyarakat untuk menyampaikan pesan agar Kodap XXXV/Bintang Timur pimpinan Ananias Mimin menyerahkan diri.
"Kita perlu bantuan para tokoh adat, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat untuk meminta agar saudara-saudara kita dapat menghentikan aksi teror yang mereka lakukan dan segera menyerahkan diri secepatnya untuk mempertanggung jawabkan kejahatan yang telah dilakukannya selama ini," kata dia.
Jo menegaskan, TNI dan Polri telah berkomitmen mendukung program pembangunan pemerintah hingga di wilayah terpencil. Olah karena itu, aksi KKB yang merusak bangunan dan mengancam masyarakat harus dihentikan.
"Perintah pimpinan kepada kami sudah jelas, kejar dan tangkap. Ini dilakukan dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif di Pegunungan Bintang," katanya.
Jenderal bintang satu itu menyebut, penegak hukum tak bisa membiarkan aksi KKB terus berulang.
Gangguan keamanan, kata dia, bisa berdampak terhadap kehidupan masyarakat.
"Hal ini akan berdampak pada terganggunya kegiatan masyarakat baik dalam hal pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk Negara hadir sampai ke pelosok-pelosok terpencil," tuturnya.
(*)